Petani Karet di Sarolangun Mengeluh, Musim Hujan Produksi Karet Menurun

Hujan yang sering mengguyur daerah Sarolangun, sejak beberapa hari terakhir dikeluhkan para petani karet, terutama di Kecamatan Bathin VIII

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Wahyu Herliyanto
Petani karet di Sarolangun. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Masyarakat Kabupaten Sarolangun, khususnya petani karet, akhir-akhir ini mengeluhkan adanya cuaca tidak menentu karena peralihan musim.

Hujan yang sering mengguyur daerah Sarolangun, sejak beberapa hari terakhir dikeluhkan para petani karet, terutama di Kecamatan Bathin VIII

Aktivitas penyadapan karet yang saat ini sangat bergantung dengan cuaca. Jika cuaca hujan seperti saat ini, getah karet tidak dapat diambil dan berkualitas buruk lantaran bercampur dengan air.

"Lah lamo sayo dak biso menyadap kareno hujan, biaso getah cepat kerasnyo, ini dak biso," kata Anwar warga Desa Pulau Buayo, Kecamatan Bathin VIII, Kamis (1/11)

Jika intensitas curah hujan terus menerus berlangsung hingga lama. Katanya, selaku petani karet ia mengaku akan merugi jika kondisi terus berlangsung dan tidak menentu dan kualitas dan produksi karet menurun

"Nak makan apo bang, cuman ini lah gawe kami," katanya.

untuk harga perkilonya sekarang malah karet yang sebelumnya dihargai 6 ribu perkilo. Kini naik bervariasi menjadi Rp 7.700 hingga 8 ribu per kilo, lantaran pasokan karet menurun

Selain itu, Sanu warga kecamatan Limun mengakui kalau hujan terus menerus bisa mati total dan getahpun berkurang karena air meresap pada pohon karet
"jadi berkurang getahnya," katanya

Ia menambahkan, kalau hujan lebat yang menjadi kendala hasil potongan karet, jadi sia-sia saja karena getah yang dipotong itu menyebar, tidak sesuai jalur potongan karet, dan karetnyapun terendam air, karena itu untuk hasil produksi berkurang di musim hujan.

"Berapo hari ini, kerena hujan lumayan deras, hanya menghasilkan perhari 5 kilo, biasanya mencapai 8 sampai 10 kiloan," ucapnya

Hal itu panen berkurang di karenakan musim hujan, ia lebih memilih memotong karet seusai hujan telah reda dan sesuaikan dengan kondisi

"Tergantung kalok hujan pagi kiyo garap agak siang, kalok hujan siang kito garap sore," katanya.

Baca: Apa yang Dilakukan Riko Simanjuntak di Piala AFF 2018? Ternyata Begini

Baca: Warga Kerinci di Daerah Ini Diminta Waspada, BMKG Bilang sudah Masuk Musim Hujan

Baca: Berapa Gaji Pilot dan Pramugari Lion Air? Ada yang Sampai Ratusan Juta per Bulan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved