Lion Air JT 610 Jatuh
Baru 800 Jam Terbang Inilah Profil Pesawat B373 Max 8 Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang
Boeing 737MAX 8 didesain sebagai pesawat yang efisien bahan bakar dan nyaman bagi penumpang dengan suasana kabin yang lebih senyap
TRIBUNJAMBI.COM - Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh pada Senin (29/10/2018).
Pesawat Lion Air JT-610 tujuan Pangkal Pinang, jatuh beberapa menit setelah tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta, Selasa (29/10/2018).
Seperti dijelaskan Soerjanto Tjahjono, Ketua KNKT, pesawat Boeing 737-8 Max adalah pesawat yang baru.
"Jam terbangnya baru 800 jam, jadi relatif baru," kata Soerjanto seperti dikutip dari wawancara dengan KompasTV, Selasa (29/10/2018).
Pesawat ini dilaporkan jatuh di perairan di sebelah utara Bekasi dan tenggelam.
Kedalaman perairan di sekitar wilayah itu termasuk dangkal, sekitar 30-40 meter.
Dangkalnya perairan tempat Lion Air JT-610 diperkirakan jatuh itu diperkirakan akan sedikit menyulitkan pencarian blackbox pesawat.
Baca: Pesawat Lion Air Jatuh ke Laut, Puing-puing dan Potongan Tubuh Manusia Ditemukan Basarnas
"Kedalaman (perairan) sekitar 30-40 meter, jadi ini tantangan buat kita untuk menemukan blackbox," katanya.
"Karena kalau dangkal, akan ada banyak noise, terutama jika ada pesawat lewat."
Lebih jauh, Soerjanto enggan berandai-andai apa penyebab pesawat jatuh.
"Kita sedang kumpulkan semua data, termasuk data komunikasi dengan menara pengawas, karena pesawatnya masih baru, jadi kita berharap blackbox segera ditemukan," beber Soerjanto lagi.
"Kita tidak bisa menduga-duga penyebabnya tanpa data."
Sementara itu, cuaca di wilayah tersebut dilaporkan cerah.(*)
Baca: Termasuk Laut Dangkal, Inilah Kedalaman Perairan Karawang Tempat Lion Air JT 610 Jatuh
Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan jatuh di pantai di utara Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat tersebut dikabarkan hilang kontak saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.10 WIB pagi ini.