Misteri Hutan Mistis Tempat Latihan Pasukan Paskhas, Sempat Sesatkan Prajurit ke Keraton Gaib
Namun menghilangnya siswa komando Paskhas selama satu minggu itu ternyata berefek positif.
TRIBUNJAMBI.COM - Kekuatan pasukan khusus Indonesia tidak akan ada habisnya untuk diungkap.
Mulai dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, Laut dan udaranya, ketiganya memiliki pasukan khusus sendiri.
Pasukan khusus pun dibentuk demi menjalani misi-misi yang diharuskan selesai untuk keuntungan Indonesia.
Baca: Saat Komandan Kompi Kopassus ini Harus Memangku Jasad Prajurit Terbaiknya di Medan Perang
Baca: Anggap Remeh Indonesia, Belanda Terkejut Saat Pasukan Gerak Tjepat (PGT) Lakukan Infiltrasi Udara
Ternyata tidak mudah memilih pasukan khusus dari setiap angkatan, latihan dan seleksi keras harus dilalui demi memegang title pasukan khusus itu.
Berbicara masuk dan jadi bagian dari pasukan khusus TNI. Satu diantara pasukan khusus Indonesia dari TNI AU sungguh memerlukan keahlian yang sangat baik.
Materi paling menegangkan dalam pendidikan siswa komando Pasukan Khas (Paskhas) pasukan khusus dari TNI AU adalah ketika memasuki tahap pelolosan diri.
Dalam tahap pelolosan diri, dalam istilah dunia militer dikenal sebagai Survival Evasion Resistance and Escape (SERE), siswa komando digembleng agar bisa meloloskan diri dari kepungan musuh sambil melakukan perlawanan.
Tapi dalam sistem pendidikan komando Paskhas materi SERE yang dilaksanakan adalah menggembleng siswa selain bisa lolos dari kejaran musuh juga agar bisa mencari tempat persembunyian yang paling sulit ditemukan.
Siswa komando Paskhas yang tempat persembunyiannya tidak bisa ditemukan oleh para pemburunya dalam hal ini para pelatih, akan mendapatkan nilai tersendiri dalam proses kelulusannya.

Oleh karena itu dalam tahap materi SERE, para siswa komando Paskhas yang saat itu masih menggunakan lokasi latihan di hutan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, berusaha keras mencari tempat persembunyian yang memang paling sulit ditemukan para pelatih.
Pasalnya makin cepat siswa komando tertangkap pelatih yang berperan sebagai pasukan pengejar dan situasinya dibuat seperti dalam pertempuran sungguhan, siswa bersangkutan juga akan makin cepat masuk ke “kamp tawanan” untuk diinterogasi sambil dihajar.
Suatu kali ada satu personel siswa komando yang bersembunyi di bawah jembatan dalam hutan yang jarang sekali dilalui karena terkenal angker.
Ketika siswa komando itu sudah merasa aman bersembunyi di bawah jembatan dan mulai berkhayal jika dirinya tertangkap para pelatih, tiba-tiba ia seperti memasuki sebuah keraton.
Dalam keraton yang berpenghuni banyak orang itu, ia bahkan dijamu dengan makanan enak dan diberi uang serta emas dalam jumlah banyak.
Baca: Anggota RPKAD ini Nekat Bertahan di Tumpukan Jenazah Rekannya Demi Hindari Prajurit Belanda
Baca: VIDEO: Antusias Warga Merangin Ikuti Tausiah Luar Biasa, Desember Haris Undang UAS Lagi
Sementara itu para pelatih pendidikan komando Paskhas sudah lebih tiga hari melakukan pencarian terhadap prajurit bersangkutan dengan dibantu “orang pintar”.