Ketika Soekarno Membawa 'Lari' Bendera Pusaka Saat Soeharto Dilantik Jadi Presiden Kedua RI

Saat pertama kali Soeharto diangkat jadi presiden RI, istana negara sempat dibuat gempar karena bendera pusaka disembunyikan oleh Soekarno

Editor: Andreas Eko Prasetyo
dok
Pengibaran bendera pusaka saat proklamasi 17 Agustus 1945. 

TRIBUNJAMBI.COM - Saat pertama kali Soeharto diangkat jadi presiden RI, istana negara sempat dibuat gempar karena bendera pusaka disembunyikan oleh Soekarno.

Bendera Pusaka memiliki makna yang besar bagi bangsa Indonesia.

Kain merah putih yang dijahit oleh Fatmawati itu merupakan bendera yang dikibarkan pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Namun siapa sangka, keberadaan Bendara Pusaka sempat menjadi tanda tanya saat Soekarno lengser sebagai Presiden RI pada Maret 1967 dan digantikan oleh Soeharto.

Seperti dikutip dari buku 'Berkibarlah Benderaku-Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka' yang ditulis oleh Bondan Winarno

Bahkan, petugas Istana negara tak menemukan Bendera Pusaka tersebut.

Padahal, saat itu rencananya Bendara Pusaka akan dikibarkan pada upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1967.

Baca: Cinta Laura Jadi Sorotan Netizen Saat Tampil Menantang di Sebuah Sampul Majalah Ternama

Baca: Terkejut dengan Temuan Kerugian pada 2014, Kesaksian di Sidang Perumahan PNS Sarolangun

Baca: Dipermalukan di Depan Soekarno, Sosok Prajurit ini Berani Tampar Soeharto Karena Hal ini

Soekarno ternyata membawa Bendera Pusaka keluar dari Istana setelah digantikan oleh Presiden Soeharto.

Istana negara sampai membentuk delegasi untuk menemui Soekarno

"Kenyataan bahwa Bendera Pusaka itu dijahit oleh Ibu Fatmawati dan merupakan milik pribadi Bung Karno, membuat kepemilikan benda bersejarah ini sempat menjadi masalah kecil," tulis Bondan Winarno

Delegasi yang dibentuk oleh Istana akhirnya menemui Soekarno di Istana Bogor.

Soekarno awalnya ragu saat ditanya keberadaan Bendera Pusaka.

Namun, Soekarno menyadari bahwa Bendera Pusaka yang dijahit oleh Fatmawati itu bukan lah milik pribadi, namun sudah menjadi milik bangsa Indonesia.

Soekarno lantas meminta delegasi untuk kembali menemuinya pada 16 Agustus 1967. Permintaan itu pun iyakan oleh delegasi.

Baca: LB Moerdani, Pengawal Soeharto yang Berani Marahi Tentara Belanda Saat Kunjungan Antar Negara

Baca: Pelantikan Kagama Pengda Jambi, Ganjar Pranowo Akan Terbang ke Jambi

Baca: Tarif Endorse Instagram 5 Selebritas Kelas Atas Indonesia, Jessica Iskandar Paling Murah

Namun saat kembali menemui Soekarno pada 16 Agustus 1967, delegasi justru diajak Soekarno kembali ke Jakarta dan mendatangi Monumen Nasional (Monas).

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved