Kapolri Diserang Isu Perusakan Barang Bukti, Jokowi Bertemu Tito di Istana Bogor, Ini Hasilnya
Kapolri Diserang Isu Suap dan Perusakan Barang Bukti, Ketemu di Istana Bogor Ini Tanggapan Presiden Jokowi
TRIBUNJAMBI.COM - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian Diserang Isu Suap dan Perusakan Barang Bukti.
Sementara Itu Presiden Joko Widodo angkat bicara soal pemberitaan beberapa media nasional yang tergabung dalam Indonesialeaks, terkait dugaan korupsi yang menyeret nama Kapolri Tito Karnavian.
"Itu wilayahnya KPK, itu wilayahnya hukum, saya enggak mau ikut campur, intervensi hal-hal yang berkaitan dengan hukum," ujar Jokowi di Pondo Gede, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Menurut Jokowi, pemberitaan tersebut masih dugaan, tetapi sekali lagi hal tersebut merupakan wilayah hukum dan pemerintah tidak akan melakukan intervensi.
"Kan dugaan toh? Baru dugaan, saya enggak mau intervensi, enggak mau ikut campur, itu wilayah hukum," ucap Jokowi.
Presiden tidak menjelaskan apakah sudah berdiskusi dengan Kapolri terkait pemberitaan tersebut atau belum, namun kemarin Tito bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresiden Bogor.
"Ya biasa (bertemu antara Presiden dan Kapolri)," ucap Jokowi secara singkat.
Sebelumnya, sejumlah media nasional yang tergabung dalam Indonesialeaks merilis hasil investigasi mengenai kasus korupsi yang diduga melibatkan para petinggi penegak hukum di negeri ini.
Mereka juga mencium adanya indikasi kongkalikong untuk menutupi rekam jejak kasus tersebut dengan cara penghilangan dokumen penyidikan.
Baca: Amien Rais Diperiksa Polisi, Ruhut Sitompul Nyinyir Soal Sikapnya Sebelum dan Sesudah Diperiksa
Indonesialeaks menulis, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibuat penyidik KPK, Surya Tarmiani, pada 9 Maret 2017 yang memuat keterangan saksi Kumala Dewi Sumartono yang membuat rincian catatan laporan transaksi keuangan dalam kapasitasnya sebagai Bagian Keuangan CV Sumber Laut Perkasa, justru tidak ada di dalam berkas perkara.
Yang tersebut di dalam berkas perkara justru BAP dari pelaku yang diduga menyobek 15 lembar transaksi lancung itu.
Padahal, BAP yang dibuat penyidik Surya tersebut memuat keterangan adanya 68 transaksi yang tercatat dalam buku bank merah atas nama Serang Noor dan ada 19 catatan transaksi untuk individu yang terkait dengan institusi Polri.
Di sinilah, nama Kapolri Jenderal Tito Karnavian terseret.
Indonesialeaks menyebut bahwa ada buku bank bersampul merah atas nama Serang Noor IR yang memuat indikasi transaksi kejahatan.
Selain itu, ada pula disebut fakta tindakan merobek 15 lembar catatan transaksi 'jadah' atas buku bank serta sapuan tip-ex di atas lembaran alat bukti kasus penyuapan atas Paskalis Akbar oleh Basuki Hariman.