55 Hotspot Sepanjang 2018, Berikut Rincian Karhutla di Tanjabbar

Pantauan titik hotspot di Tanjab Barat dari awal Januari hingga per awal Oktober 2018 sebanyak 55 hotspot.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/DARWIN SIJABAT
Kebakaran Lahan di Kecamatan Bram Itam belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Darwin Dijabat

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Pantauan titik hotspot di Tanjab Barat dari awal Januari hingga per awal Oktober 2018 sebanyak 55 hotspot.

Dari jumlah tersebut pada bulan Maret, April tidak ada terpantau hotspot. Sedangkan pada Januari ada dua titik, Februari ada tiga titik, Mei ada tiga titik, Juni terpantau 2 titik.

Untuk bulan Juli terpantau 11 titik yang didominasi di Kecamatan Batang Asam sebanyak sembilan titik. Dan dua titik di Bram Itam dan Senyerang. Sedangkan pada bulan Agustus ada 13 titik hotspot. Bulan September terdapat setidaknya ada 12 hotspot terpantau dan bulan Oktober sebanyak enam titik.

Sementara untuk jumlah kebakaran hutan dan lahan di Tanjab Barat mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut berdasarkan data yang dihimpun tribunjambi.com dari Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjab Barat.

Hingga awal Oktober 2018, BPBD mencatat sedikitnya 181 hektare lahan terbakar. Sementara untuk tahun 2017 jumlah luas lahan yang terbakar sebesar 52,13 hektare.

Dari jumlah tersebut yang tergolong pada areal penggunaan lainnya (Apl) seluas 45,63 Hektar, sementara 6,50 Ha berikutnya merupakan lahan HP.

"Kebakaran tersebut dikarenakan musim kemarau, sehingga kondisi udara dengan kategori terik. Pada bulan januari hingga pertengahan maret lalu yang mencapai 32 derajat," katanya.

Sementara sebagian besar lahan yang terbakar merupakan kawasan terbuka dan kebun masyarakat.

Dari 181 hektare lahan terbakar tersebut terjadi di lima kecamatan yakni Kecamatan Betara, kecamatan Batang Asam, kecamatan Tungkal Ilir, kecamtan Senyerang dan Kecamatan Pengabuan.

BPBD Tanjab Barat terus mengintensifkan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Selanjutnya secara terus menerus melakukan partoli dan pantauan yang dilakukan secara bergilir. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved