Bocoran Kelakuan Sebagian Honorer di Merangin, Minta Dilakukan Tes Ulang

Beberapa honorer yang ditemui Tribunjambi.com di Kabupaten Merangin mengaku jika banyak temannya yang gelisah akan pengurangan

Penulis: Muzakkir | Editor: bandot
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Pegawai honorer mengisi soal saat mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (3/11) pagi. Tes CPNS di stadion ini diikuti sebanyak 4.045 pegawai honorer di lingkungan Pemkab Bandung yang berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan dan tenaga administrasi yang tersebar di instansi lainnya. 

Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Informasi pemerintah Kabupaten Merangin akan merumahkan pegawai honorer rupanya sudah tersiar lama bahkan ini menjadi kabar yang ditakutkan bagi sejumlah honorer.

Beberapa honorer yang ditemui Tribunjambi.com di Kabupaten Merangin mengaku jika banyak temannya yang gelisah akan pengurangan jumlah honorer tersebut.

"Kalau sayo idaklah (tidak takut). Kawan-kawan tu ado yang ketakutan, sebab kalau dikurangi, ke depan nak kerjo apolagi," kata honorer yang bekerja disekreteriat kantor Bupati Merangin.

Informasi yang dia dapat, honorer yang ada saat ini banyak titipan dari pejabat maupun orang penting di Kabupaten Merangin.

Bahkan ada yang sanggup menyetorkan sejumlah uang kepada seseorang untuk bisa menjadi honorer.

"Kalau itu sudah menjadi rahasia umum," katanya lagi.

Dia sangat setuju jika ada pengurangan, sebab ada honorer yang tidak bisa bekerja.

Mereka hanya datang, isi absen dan ngobrol sana sini.

Hal itu juga diungkapkan oleh Ls perawat honorer di RS Abunjani Bangko.

Katanya, mereka siap jika pemerintah akan mengurangi jumlah honorer, namun demikian dirinya berharap agar pengurangan tersebut sesuai dengan mekanisme. Jangan ada yang dirugikan.

"Lihat kinerja yang bersangkutan, lihat lama kerja, lihat absensinya. Lakukan tes ulang. Jangan berhentikan kami dengan cara sepihak, apalagi karena ada orang dalam," kata Ls.

Pengurangan jumlah honorer ini sebenarnya membuat mereka dag-dig-dug, sebab jika dilakukan secara sepihak, maka yang tidak punya orang dalam akan tersingkirkan.

Namun demikian, jika alasan pemerintah karena devisit anggaran, mereka bisa menerima. Namun pengurangan harus sesuai dengan prosedur yang benar.

"Lebih baik diberhentikan daripada tidak digaji. Tapi berhentikan orang-orang yang tidak mampu bekerja, berhentikan kami secara profesional," imbuhnya. 

Ketika ditanya apabila dirinya yang terkena pengurangan ini, Ls menyebut dia akan pasrah dan tentunya akan mencari pekerjaan yang layak.

"Sekarang kami siapkan diri untuk tes CPNS, siapa tau lulus. Kalau idak jugo, cari langkah lain lagilah," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved