Bukan Dikebun, Polisi Temukan Perkebunan Ganja Senilai Rp 19 Miliar di Dasar Bumi
Ada yang ditanam di dalam apartemen, ada yang ditanam di sebuah laboratorium khusus, ada pula yang tersembunyi
TRIBUNJAMBI.COM - Dalam beberapa kasus, kita sering menemukan ganja ditanam secara sembunyi-sembunyi.uu
Ada yang ditanam di dalam apartemen, ada yang ditanam di sebuah laboratorium khusus, ada pula yang tersembunyi di balik bukit.
Baca: Gunung Soputan di Minahasa Tenggara Meletus, Ini Daftar Letusan Sejak 1785-2018
Nah, yang satu ini lebih aneh lagi, ganja ditanam di sebuah terowongan bawah tanah.
Menurut Daily Mail, ini adalah salah satu kebun ganja terbesar di dunia yang pernah ada.
Menurut sebuah laporan, diperkirakan nilai tanaman ganja di gua bawah tanah ini mencapai 1 juta poundsterling (sekitar Rp19 miliar).

Awal mula tempat ini diketahui adalah ketika 2015 sekelompok penjelajah di kawasan tersebut melihat ada listrik yang terhubung di sana.
Kecurigaan tersebut mengarahkan salah satu petugas untuk melakukan penyelidikan terkait aktivitas tak wajar di lokasi tersebut.

Dalam penelusuran, detektif menemukan pabrik ganja besar yang tersembunyi jauh di dalam labirin terowongan bawah tanah yang luas.
Terowongan ini merupakan bagian dari bekas tambang batu kapur yang meliputi wilayah seluas sekitar 10 acre atau sekitar 40 ribu meter persegi.
Petugas mulai menjelajahi tambang setelah mengungkap sarang narkoba dan mengatakan mereka menemukan lebih banyak tempat di mana ganja sedang tumbuh di bawah tanah.
"Kami tidak yakin seberapa besar pabrik itu karena ada masalah keamanan yang signifikan," ujar salah seorang petugas kepolisian.
Inspektur Nick Mawson dari kepolisian menambahkan: "Penduduk setempat cenderung melihat kehadiran polisi saat petugas mengumpulkan barang bukti."
Pada 2015 sekelompok penjelajah melaporkan bahwa situs itu telah ditutup selama bertahun-tahun, tetapi baru-baru ini kepolisian menemukannya terbuka lebar.
Tidak hanya terbuka, tetapi listrik dan lampu di lokasi tersebut juga dalam kondisi menyala dengan terang.
Seorang penjelajah mengklaim dia telah "Diserang secara fisik oleh beberapa preman dengan menggunakan tongkat baseball, yang menuduhnya melanggar wilayah."