Karhutla Sarolangun
Ratusan Hektare Lahan di Sarolangun Telah Terbakar, Status Siaga Diperpanjang
Manggala Agni yang tergabung di daerah operasi (Daops) kabupaten sarolangun telah mencatat sedikitnya 130 hektare
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Manggala Agni yang tergabung di daerah operasi (Daops) kabupaten sarolangun telah mencatat sedikitnya 130 hektare lahan di Kabupaten Sarolangun habis terbakar di sepanjang musim kemarau tahun 2018 ini.
Kepala daerah operasional (Kadaops) manggala Agni Sarolangun, M. Hakim melalui humas Manggala Agni, Harry Danru menyampaikan dari total kurang lebih 130 lahan yang terbakar tersebut adalah hasil dari rekap data tiga bagian. Yang pertama dari hasil kegiatan patroli sebanyak 37 hektar. Kedua hasil grouncheck berdasarkan pantauan aplikasi sebanyak 31 hektare. Dan yang ketiga pemadaman menggunakan alat lengkap sebanyak 63 hektar.
"data tersebut adalah rekap dari semua kegiatan yang kita lakukan, pertama dari kegiatan patroli (Rutin,Mandiri,Patroli terpadu) kita dapatkan luas kebakaran sebanyak 37,75 Hektar. Yang kedua, dari kegiatan Groundchek, kita dapat luasan terbakar sebanyak 31 Hektar. Dan yang ketiga dalam kegiatan pemadaman riil, menggunakan peralatan lengkap. kita dapat kan luas terbakar sebanyak 63,9808 hektar," katanya kepada tribunjambi.com, senin (1/10)
Lanjutnya, daerah yang paling sering mengalami karhutla dan paling rawan ada di tiga kecamatan yaitu kecamatan Pauh, kecamatan bathin VIII, dan kecamatan Mandiangin yang sebagian besar penyebab terjadinya karhutla adalah kelalaian.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sarolangun Trianto melalui kabid kedaruratan dan logistik, Yen Aswadi saat dikonfirmasi Tribunjambi.com menyebutkan, dengan masih adanya musim kemarau, status siaga karhutla masih dilakukan.
Katanya, status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan(Karhutla) di Kabupaten sarolangun masih diperpanjang hingga akhir oktober 2018.
"Kita perpanjang hingga 26 oktober karena cuaca masih panas," katanya Senin (1/10)
ia menyebut, pada hari ini juga terpantau dan terjadi kebakaran hutan di Kecamatan Bathin VIII
"Di simpang Kukus, cuman seperempat hektare," katanya
Dengan begitu, rerata lahan yang terbakar adalah lahan milik masyarakat dan tebangan pohon ini, pihaknya bersama tim satgas yang tergabung dalam tim terpadu TNI, POLRI, BPBD, Manggala Agni, Damkar tetap melakukan patroli dan mengutamakam sosilasi kepada masyarakat.
"kita ke depan tetap lakukan patroli dan sosialisasi," ujarnya.
Ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Ia mengatakan sarolangun memiliki potensi kebakaran hutan, oleh karena itu masyarakat diminta lebih berhati-hati terhadap api disaat musim kemarau. Karena jika perbuatan itu dilanggar, sanksi tegas dan tindak pidana hukum akan mengintai.