60 Ha Persawahan di Bungo 'Disulap' Jadi Ladang Jagung, Ini Penyebabnya
Ada 60 hektare lahan sawah di Kabupaten Bungo dialihfungsikan menjadi ladang jagung. Kebijakan itu lantaran ...
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Jaka HB
TRIBUN, MUARA BUNGO - Ada 60 hektare lahan sawah di Kabupaten Bungo dialihfungsikan menjadi ladang jagung. Kebijakan itu lantaran adanya perbaikan irigasi.
"Pelaksanaan tanaman jagung hibrida hari ini kerena adanya perbaikan irigasi Batanghari. Jadi untuk usaha jangan sampai petani kita terganggu perekonomiannya, kita saling dengan menanam jagung," kata Muhammad Hasbi, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo, Jumat (28/9).
Luas lahan untuk jagung itu 60 hektare. Hasbi berharap setidaknya penanaman jagung meningkatkan target tanam jagung yang alokasinya 450 hektare di Kecamatan Jujuhan Ilir.
"Untuk Jujuhan Ilir dialokasikan seluas 450 hektare. Yakni di Dusun Bukit Sari, Sari Mulya dan Muara Kuamang," tuturnya.
Meski begitu, sewaktu-waktu ladang jagung dapat kembali jadi sawah padi.
Hasbi mengatakan setelah tanaman jagung itu nanti, petani akan menanam padi sawah kembali seperti fungsi semula jika irigasi sudah membaik.
"Setelah menanam jagung, kita kembali menanam padi kembali," katanya.
Bupati Bungo, Mashuri, menyambut baik pengalihan fungsi dari padi sawah menjadi tanaman jagung yang sifatnya sementara ini. Setidaknya petani bisa menambah perekonomian sampai perbaikan irigasi rampung.
"Lahan sawah kita ini ada perbaikan irigasinya, masyarakat kita tetap berproduksi dengan menanam yang cukup berproduktif," ucapnya.
Akibat kekeringan, petani terpaksa mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi tanaman jagung. Dia mengatakan pengalihan fungsi ini sifatnya hanya sementara.
Baca: Gempa Berpotensi Tsunami Terjadi di Donggala, Kekuatan 7,7 SR
Baca: 7 Anggota DPRD Sarolangun Pindah Parpol, Cek Endra: Jangan Sampai Ganggu Kepentingan Masyarakat
Baca: Empat Kali Gempa di Donggala, yang Terakhir Potensi Tsunami