HUT TNI ke 73
Bertopi Koboi,Kaos Oblong dan Celana Jeans, Dading Kalbuadi Pimpin Kopassus Menyusup ke Daerah Musuh
Kolonel Inf Dading Kalbuadi menjadi satu diantara komadan lapangan yang berperan penting dalam operasi Seroja di Timor-Timur
TRIBUNJAMBI.COM - Kolonel Inf Dading Kalbuadi menjadi satu diantara komadan lapangan yang berperan penting dalam operasi Seroja di Timor-Timur.
Operasi yang disebut menjadi satu diantara operasi militer terbesar yang dilakukan oleh Indonesia.
Dading Kalbuadi menjadi komandan tim dari RPKAD atau Kopassus yang menyusup ke Timor Timur sebelum operasi militer digencarkan.
Kisah Dading Kalbuadi dan pasukan elit TNI yang bertempur tanpa menggunakan seragam ini dikisahkan oleh Hendro Subroto.
Selain kemampuan bertempur para prajurit Kopassus juga dibekali dengan kemampuan melakukan infiltrasi atau masuk ke wilayah lawan tanpa terdeteksi.
Baca: Pecah G30S PKI, Kepada Pria Ini Soeharto Ungkap Perkenalannya Dengan Untung si Pemimpin Gerakan
Satu diantara operasi Kopassus yang dilakukan oleh Kopassus yakni ketika memasuki wilayah Timor Timur atau sekarang bernama Timor Leste.
Pasukan Kopassus waktu itu masuk ke wilayah Timor Timur tanpa menggunakan seragam dan baret merah kebanggan mereka.

Ketika militer Indonesia (ABRI) berencana akan melakukan operasi militer ke Timor Timur (sekarang Timor Leste) demi mendukung rakyat yang mau berintegrasi dengan RI, langkah awal yang ditempuh adalah melancarkan operasi intelijen terlebih dahulu.
Demi melancarkan operasi intelijen itu, Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) mendirikan semacam markas (safe house) di Motaain, Belu, NTT yang berfungsi untuk membentuk jaringan dengan kelompok-kelompok pro integrasi yang ada di Tim-Tim.
Petinggi Bakin yang mengendalikan operasi intelijen di Motaain adalah Ketua G-1/Intelijen Hankam, Mayjen Benny Moerdani.
Sebagai tokoh intelijen yang dikenal agresif, meskipun belum ada kepastian kapan operasi militer terbuka oleh ABRI dilaksanakan, Mayjen Benny diam-diam telah menyusupkan personel intelijennya.
Para personel Kopassus yang tergabung dalam tim kecil intelejen tersebut dinamakan tim Nanggala.
Baca: Saat Para Jenderal Diculik dan G30S PKI Terjadi, Di Tempat Inilah Soeharto dan Bu Tien Berada
Sebagai tim kecil intelijen Kopassus, personel Nanggala berada di bawah organisasi (military order) Pasukan Sandiyudha (Kopassandha).
Sejak itulah, seluruh operasi Sandiyudha (intelijen tempur) dalam bentuk tim-tim kecil diberi nama sandi Nanggala.
Tim Nanggala tersebut menggunakan senjata non organik TNI yaitu AK 47.