Pertamina EP Bangun 7 Sumur Minyak di Desa Bungku, Satu Sudah Beroperasi
Pertamina EP Jambi targetkan hingga 2019 mendatang akan membuka tujuh sumur pengeboran minyak di Desa Bungku
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedy Nurdin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pertamina EP Jambi targetkan hingga 2019 mendatang akan membuka tujuh sumur pengeboran minyak di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
Satu di antaranya secara resmi mulai beroperasi pada Selasa (18/9/2018).
Seperti disampaikan M. Rizal Rukhaidan, Manager Asset 1 Legal & Relation Pertamina EP saat meresmikan Tajak Sumur BTP - 001 mengatakan sumur tersebut merupakan satu dari tujuh sumur yang masuk program pengeboran Pertamina EP Jambi.
Diharapkan dengan pengeboran sumur ini akan mampu memperkuat kinerja produksi minyak dari Pertamina.
Sumur BTP- 001 dengan kedalamaman sumur mencapai 600 meter. diharapkan mampu menghasilk 200 barel oil per day (BOPD)
"Nilai investasi sekitar 4 sampai 6 juta US Dollar," kata Rizal.
Dengan kemampuan menghasilkan minyak 200 BOPD ini diestimasi akan mampu menghasilkan 200 juta perharinya.
Dengan beroperasinya tajak sumur BTP- 001 diharapkan bisa menekan maraknya aktifitas pengeboran ilegal (Ilegal drilling) di kawasan tersebut.
Seperti terlihat pada Selasa siang, saat tim mendatangi lokasi Tajak Dumur BTP- 001 tampak di sepanjang jalan Desa Bungku menuju lokasi tampak masih banyaknya bekas aktifitas sumur ilegal dari oknum masyarakat mapun pendatang di daerah tersebut.
Sumur ilegal yang ditutupi dengan terpal berwarna hijau berbentuk persegi dengan selang menjulang keluar terlihat di sepanjang jalan.
Bahkan sejumlah drum dan tedmon tampak masih ditemukan. Beberapa mobil truk bertutup terpal rapat diduga sebagai mobilitas mengangkut hasil minyak ilegal masih kerap dijumpai berpapasan saat menuju lokasi.
Tumpahan minyak di teli jalan berwarna hitam juga terlihat biasa di kawasan tersebut.
Rizal mengatakan adanya aktifitas sumur ilegal dinilai cukup berbahaya bagi oknum masyarakat itu sendiri.
Selain resiko ledakan yang bisa berdampak pada hilangnya nyawa hingga kerusakan lingkungan juga menjadi kekhawatiran.
