Kembali Terpantau Titik Panas di Sarolangun, Diperkirakan Bertambah Hingga Oktober
Dengan terpantaunya kembali titik panas (hot spot) di beberapa wilayah dalam Kabupaten Sarolangun
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambu, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Dengan terpantaunya kembali titik panas (hot spot) di beberapa wilayah dalam Kabupaten Sarolangun akibat musim kemarau, diperkirakan titik panas (hot spot) akan semakin bertambah dikarenakan musim kemarau masih berlangsung hingga Oktober mendatang.
"Kemarau diperkirakan hingga Oktober," kata Yen Aswadi, Kabid Kedaruratan BPBD Sarolangun, Minggu (16/9).
Sementara itu, Kurnianingsih, seksi data dan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi mengatakan musim panas atau musim kemarau saat ini akan terjadi dan berakhir pada September 2018.
"Kemarau sampai akhir September, awal musim hujan baru akan terjadi pada bulan Oktober," katanya kepada tribunjambi.com, Minggu (16/9).
Ia menjelaskan, dari analisis dinamika atmosfer dasarian III Agustus 2018, diprediksi bahwa pada bulan Septemberr hingga Desember 2018 ini akan terjadi fenomena El Nino lemah hingga moderat, hal ini menyebabkan mundurnya awal musim hujan 2018/2019
"Umumnya musim hujan terjadi pada akhir September hingga awal Oktober, namun tahun 2018 ini awal musim hujan baru akan terjadi pada Oktober dasarian I sampai Oktober dasarian III," katanya.
Perlu diketahui, untuk suhu pada musim panas ini katanya masih normal.
"September ini bisa dikatakan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, waspadai terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang," katanya. (*)