Iklan Kinerja Pemerintahan Jokowi di Bioskop, Sekjen PDIP Singgung Bansos SBY Tahun 2009

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyinggung soal dana bantuan langsung tunai

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
TRIBUNNEWS.COM/Ferdinand Waskita
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (17/8/3/2015). 

TRIBUNJAMBI.COM - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyinggung soal dana bantuan langsung tunai yang digelontorkan pemerintah era Susilo Bambang Yudhoyono.

Hasto menyinggung BLT saat menanggapi tudingan iklan pemerintah di sejumlah bioskop yang dianggap sebagai bentuk kampanye.

Bahkan, menurut Hasto, jumlah yang digelontorkan cukup fantastis.

 "Zaman SBY jadi presiden saat itu ada politik bansos yang berdasarkan penelitian dari tahun 2008 sampai Februari 2009 itu jumlahnya mencapai USD2 Billion," ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).

Hasto mengkau heran, iklan yang menampilkan capaian hasil kinerja pemerintah justru menjadi polemik.

Baca: Ruhut Sitompul: Pak Jokowi dan JK Sudah Sedang, Akan Melanjutkan Bekerja untuk Rakyat

Baca: Kopassus Beri Kejutan Timah Panas Saat Pembajak Ceramahi Sandera dengan Menjelekkan Soeharto

Ia menilai ada yang salah membedakan antara penyalahgunaan kekuasaan dengan menggunakan kekuasaan.

"Abuse of power itu contohnya ketika ada salah satu pimpinan yang minta anaknya difasilitasi pada saat keluar negeri," ujarnya. 

Hasto menilai, iklan pemerintah di sejumlah bioskop hal yang wajar. Pemerintah perlu menyampaikan keberhasilan pemerintah dari segi pembangunan yang menggunakan uang rakyat.

"Dalam konteks penyampaian keberhasilan ya itu merupakan posisi strategis yang dimiliki inkumben di manapun," kata Hasto. 

Ia mengajak seluruh pihak proporsional dan tidak berpikir negatif dalam melihat polemik tayangan iklan capaian pemerintah di bioskop.

"Mari kita lihat secara proporsional kalau ada gagasan yang bright soal bangsa dan negara kenapa kita jadi begitu reaktif," kata Hasto.

Iklan yang tayang di bioskop, yakni iklan 2 Musim, 65 Bendungan. Iklan itu, menampilkan testimoni dari seorang petani yang mengapresiasi pembangunan bendungan di tanah air.

Lewat iklan itu, pemerintah menampilkan keberhasilan membangun 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru sebagai upaya nyata mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional.

Iklan ditutup dengan kutipan dari Jokowi diikuti dengan tagar MENUJUINDONESIAMAJU di bawahnya.

Baca: 14 Kendala Ini Mungkin Akan Menemani Anda Saat Pendaftaran CPNS 2018, Siap-siap 6 Hari Lagi

Baca: Kesalahan Kecil di Ijazah Ini Bisa Bikin Gagal Dalam Penerimaan dan Pendaftaran CPNS 2018

Kemudian, muncul logo Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai penyedia iklan layanan masyarakat. Iklan ini ramai dibahas di media sosial.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved