Tradisi di Malam 1 Suro, Cuci Pusaka, Tapa Bisu sampai Berebut 'Kotoran' Kebo Bule

Di malam 1 Suro, orang-orang menunggu kebo bule buang kotoran, lalu berebut mendapatkannya. Sebagian beranggapan...

Editor: Duanto AS
Kirab malam 1 Suro. (IST) 

TRIBUNJAMBI.COM - Malam 1 Suro merupakan hari pertama dalam penanggalan Jawa. Hari itu bertepatan dengan 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah.

Banyak hal mistis yang dikaitkan dengan malam 1 Suro. Sebenarnya bagaimana asal mulanya?

Tanggal 1 Suro biasanya diperingati pada usai magrib, dimulai saat matahari terbenam. Pada saat itulah mulai tahun baru.

Di wikipedia, dijelaskan bahwa penanggalan Jawa dimulai pada zaman Sultan Agung, yang mengacu penanggalan Hijriyah.

Bagi masyarakat Jawa, malam 1 Suro masih dianggap keramat terlebih bila jatuh pada Jumat legi.

Pada saat malam 1 Suro, ada larangan bagi masyarakat untuk ke mana-mana, kecuali berdoa ataupun beribadah.

Ada tradisi di beberapa daerah di Jawa terkait malam 1 Suro. Bentuk tradisi itu berbeda-beda, seperti dituliskan netralnews.com.

Semisal Tapa Bisu atau mengunci mulut. Cara ini tidak mengeluarkan kata-kata selama ritual ini. Itu dimaknai sebagai upacara untuk mawas diri, berkaca pada diri atas apa yang dilakoninya selama setahun penuh, menghadapi tahun baru di esok paginya.

Baca: Penyebab Malam 1 Suro Dikenal Angker, Makhluk Tak Terlihat Keluar, Ada Ritual

Baca: Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H, 11 September 2018

Baca: Dukun-dukunan Ombang-ambingkan Emosi Penonton, Kolaborasi Teater SMA Xaverius 2 Jambi

Kungkum atau berendam di sungai besar, sendang atau sumber mata air tertentu. Tradisi ini dapat ditemukan di Jawa.

Tirakatan. Tradisi ini masih ada di Jawa, terutama di seputaran Yogyakarta. Orang yang melakukan tirakat tidak tidur semalam suntuk, sambil tuguran atau perenungan diri sambil berdoa.

Ada juga tradisi pagelaran wayang kulit. Masyarakat ada yang menggunakan malam 1 suro sebagai saat yang tepat untuk melakukan ruwatan dengan menggelar wayang kulit, seperti di Ringin Mbah Meyek di Solo.

Sebenarnya masih banyak ritual lain yang digelar di kalangan masyarakat Jawa ini.

Mencuci atau "ngumbah" keris

Ritual paling populer saban malam 1 Suro yaitu mencuci keris. Tradisi membersihkan keris pusaka itu dilakukan sebagai kegiatan spiritual cukup sakral.

Mengapa mencuci keris setiap malam 1 Suro?

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved