Militer Indonesia

Pasukan Khusus TNI Gunakan Peluru Tajam Saat Latihan Serbu Teroris dan Selamatkan Sandera

Pasukan khusus TNI dari berbagai satuan umumnya memiliki kemiripan ketika menggelar latihan untuk menggerebek sarang teroris

Editor: bandot
Pasukan khusus TNI 

TRIBUNJAMBI.COM - Menyerbu sarang teroris dan membebaskan sandera merupakan satu diantara misi berbahaya yang harus dijalani oleh tentara.

Pekerjaan seperti ini biasanya dilakukan oleh personel pasukan khusus.

Senjata mematikan menjadi satu diantara piranti yang harus disandang seorang anggota pasukan khusus saat menjalankan misi berbahaya ini.

Pasukan khusus TNI dari berbagai satuan umumnya memiliki kemiripan ketika menggelar latihan untuk menggerebek sarang teroris sekaligus membebaskan sandera yang sedang disekap.

Latihan antiteror yang dilaksanakan selalu menggunakan peluru tajam agar mendekati situasi yang sesungguhnya.

Langkah pertama, satu regu pasukan khusus mendapatkan brifing terlebih dahulu dari komandannya.

Baca: Jangan Tertipu Kecantikannya! Para Wanita Anggota Pasukan Khusus Ini Terkenal Ganas dan Raja Tega

Briefing tersebut untuk melancarkan aksi penumpasan teroris dalam hutan sambil membebaskan sandera.

Langkah kedua, pasukan khusus mempelajari terlebih dahulu peta secara cermat sebelum bergerak menuju sasaran.

Peta kemudian dihapus.

Langkah ketiga, pasukan khusus dinaikkan helikopter untuk menuju sasaran dan turun dengan cara rapelling (menggunakan tali khusus) dalam kondisi siap tempur.

Baca: Navy Seal Terheran-heran Dengan Makanan Pasukan Khusus TNI Saat di Medan Pertempuran

Langkah keempat, pasukan khusus kemudian memasuki hutan menuju sarang teroris secara senyap dan selanjutnya terlibat pertempuran lawan teroris dalam hutan.

Langkah kelima, musuh berhasil dilumpuhkan dan regu pasukan khusus terus bergerak menuju sarang teroris secara senyap.

Baca: Miliki Kemampuan Tempur Tak Biasa, Ini 4 Pasukan Khusus Paling Menyeramkan di Dunia

Langkah keenam, serbuan ke sarang teroris yang diwujudkan berupa rumah ban dilakukan dalam hitungan menit untuk melumpuhkan teroris sekaligus membebaskan sandera.

Terjadi adegan tembak-menembak dan teroris pun berhasil dilumpuhkan serta sandera sukses dibebaskan.

Meski sifatnya hanya latihan, namun dituntut keseriusan dari para personel pasukan khusus.

Tak boleh ada kesalahan di dalamnya.

Pasalnya jika terjadi kesalahan selain nyawa personel terancam, misi bisa juga terancam gagal.

Untuk itulah perlunya anggota pasukan khusus dipersiapkan dengan latihan keras.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved