Ketika Soeharto Berusaha Meyakinkan Soekarno, Pak Harto: Ini Bukti Bahwa PKI Mengkhianati Bapak
Peristiwa G30S PKI adalah satu diantara peristiwa kelam yang pernah dialami Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1965 silam.
TRIBUNJAMBI,COM - Peristiwa G30S PKI adalah satu diantara peristiwa kelam yang pernah dialami Indonesia.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1965 silam.
Peristiwa pemberontakan tersebut memang terjadi pada tanggal 30 September 1965.
Saat itu sejumlah jenderal Angkatan Darat diculik.
Sampai saat ini, peristiwa tersebut masih menjadi kontroversi.
Baca: Bukan Sekedar Angka, 17 Agustus Dipilih Soekarno Karena Miliki Kisah Mistis Dibaliknya
Meski demikian, sejumlah tokoh pun juga pernah berbicara mengenai peristiwa itu, dan berbagai hal yang melatarbelakanginya.
Itu seperti yang disampaikan oleh seorang politisi yang pernah menjadi anggota MPR RI, Pontjo Sutowo.
Kisah itu disampaikan Pontjo dalam buku berjudul "Pak Harto, The Untold Stories".
Dalam buku itu, Pontjo menceritakan, suatu saat menjelang Konferensi Tingkat Tinggi APEC pada tahun 1994, dia pernah hanya berdua dengan Soeharto.
Baca: Benarkah Soeharto Akan Diracun Seorang Wanita yang Mengaku Anaknya? Ramalan yang Jadi Kenyataan
Kala itu, Soeharto sedang melakukan inspeksi persiapan acarqa di Istana Bogor.
Ruangan demi ruangan yang ada di Istana Bogor pun mereka lewati.
"Saya lewat sini bersama Bung Karno. Saya berbicara sangat dekat dengan Bung Karno untuk menyampaikan bukti keterlibatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam pemberontakan bersenjata,"kata Pontjo menirukan ucapan Soeharto kala itu.
Pontjo menyebutkan, saat itu Soeharto mengaku sudah membawa barang bukti berupa senjata Tjung yang berhasil dirampas dari tangan Pemuda Rakyat di Lubang Buaya, setelah RPKAD masuk ke wilayah Halim.
Baca: Sejarah Tahun Baru Islam serta Keistimewaannya, Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad
"Bantuan senjata jenis ini dari RRC mengemuka ketika PKI mengusulkan dipersenjatainya kaum buruh dan petani sebagai Angkatan Kelima,"ujar Pontjo.
Saat itu, Presiden Soekarno dalam kondisi sangat berkuasa.