Keberanian Benny Moerdani Menegur Soeharto, Diabaikan Hingga Akhirnya Lengser, Menyesal Kemudian

Tidak dipungkiri lagi, hubungan antara Benny Moerdani dan Soeharto memang sangat dekat.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Benny Moerdani 

TRIBUNJAMBI.COM - Tidak dipungkiri lagi, hubungan antara Benny Moerdani dan Soeharto memang sangat dekat.

Sejak menjabat menjadi Mayor Jenderal, Benny memang dekat dengan Soeharto.

Pak Harto sangat mengagumi Benny karena piawai dalam strategi tempur dan memecahkan masalah secara intelijen.

Sehingga urusan pelik baik di dalam maupun di luar negeri selalu dipercayakan kepada Benny yang dikenal sangat loyal terhadap Pak Harto.

Misalnya saja ketika Indonesia terlibat konflik politik dan militer dengan Malaysia (1964), Pak Harto yang merasa pemecahan secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu memutuskan untuk mengambil langkah  intelijen serta diplomasi.

Tugas yang sebenarnya sangat berat dan tidak dikehendaki oleh Presiden Soekarno itu, diam-diam diserahkan kepada Benny dan berhasil gemilang.

Baca: Masyarakat Tepian Sungai Batanghari Masih Memiliki Perilaku BAB di Jamban Tepi Sungai

Baca: Daerah Dijanjikan Kenaikan Dana Desa, Syafaruddin Sebut Ini Kabar Baik

Baca: Masyarakat Tepian Sungai Batanghari Masih Memiliki Perilaku BAB di Jamban Tepi Sungai

Indonesia dan Malaysia pun kembali berdamai serta terhindar dari bentrok militer yang bisa sangat merugikan kedua negara.

Benny Moerdani
Benny Moerdani

Ketika Pak Harto menjabat Presiden RI kedua hingga lebih dari 30 tahun (1967-1998), Benny Moerdani pun terus dipercaya sebagai ‘tangan kanan’ Pak Harto untuk menangani masalah keamanan, hubungan diplomatik dengan negara lain, dan sekaligus pengawal Presiden yang sangat loyal dan setia.

Tapi meski menjadi seorang loyalis Pak Harto, Benny ternyata seorang yang kritis dan berani memberi masukan serta teguran kepada Pak Harto.

Benny Moerdani memang berprinsip meskipun dirinya seorang loyalis Pak Harto, dirinya bukan tipe penjilat dan suka menjatuhkan orang lain dengan memberikan informasi tidak benar.

Baca: Tak Lolos Babak Semifinal Americas Got Talent 2018, The Sacred Riana di Kontrak Agensi Dunia

Benny bahkan berprinsip, ia harus  bisa menjauhkan Pak Harto dari orang-orang yang suka menjilat atau orang yang suka menfitnah demi mendapat perhatian dari Pak Harto.

 Pada 1984 sejumlah menteri merasa risau dengan anak-anak Pak Harto yang sudah tumbuh dewasa dan mulai berbinis tapi dengan memanfaatkan kekuasaan bapaknya.

Benny Moerdani
Benny Moerdani (Kolase)

Bisnis anak-anak Pak Harto bahkan merambah ke soal pembelian alutsista yang seharusnya ditangani pemerintah dan ABRI/TNI bukan oleh warga sipil.

Ketika ada kesempatan bermain billiard dengan Pak Harto, Benny Moerdani yang saat itu menjabat sebagai Panglima ABRI memberanikan diri ‘menegur’ Pak Harto terkait bisnis anak-anak Pak Harto yang sudah merambah ke mana-mana dan terkesan memonopoli.

Baca: Nilai Tukar Rupiah Merosot, Wapres Minta Masyarakat Bantu Kurangi Impor Barang-barang Mewah Ini

Pak Harto ternyata tidak terima oleh teguran Benny yang dianggap sangat kurang ajar dan setelah itu hubungan Pak Harto-Benny Moerdani memburuk.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved