Bermodalkan Kain Putih, 30 Personel Kopassus Menyamar Bak Sosok Hantu Kalahkan Ribuan Pemberontak
Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan
TRIBUNJAMBI.COM - Bukan hanya senjata dan juga kemampuan tempur yang sudah terlatih jadi andalan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menjalani sebuah misi.
Penyamaran sempurna menjadi bekal mumpuni pula yang dimiliki Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam menghancurkan pertahanan musuh.
Kejelian melihat medan ditopang mental baja tak takut mati, Kopassus bahkan bisa menghancurkan markas pemberontak dengan ribuan prajurit.
Baca: Misi Kopassus Hampiri Gunung Suku Kanibal Demi Cari Sosok Anak Raja Minyak AS yang Hilang
Baca: VIDEO: Dua Pahlawan Emas Asian Games 2018 Pulang Ke Jambi, Disambut Pengalungan Bunga
Bukan sekedar nekat, apa yang mereka lakukan penuh perhitungan bahkan begitu lihai melihat peluang.
Cerita ini dilansir dari pemilik akun Kaskus, Agung Mina.
Dalam artikel yang ditulisnya berujudul LES SPIRITESSES - Kisah Kontingen Garuda III di Kongo, 1962, menyebutkan kisah rinci ini berdasarkan informasi dari intelijen.
Tahun 1962, saat itu Kopassus terjun menjadi pasukan perdamaian dunia bersama PBB.
Tergabung dalam tim Garuda III, Kopassus memiliki misi menghancurkan markas musuh di Kongo, Afrika.
Tugas berat itu menjadi ujian sekaligus titik awal bagaimana Kopassus mencetak sejarah melegenda di PBB.
Peristiwa tersebut terjadi saat anggota Kopassus yang masih bernama RPKAD (Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat), diminta PBB untuk menjaga perdamaian di Kongo, pada 1962.
Kala itu, Kongo tengah dilanda konflik mencekam akibat adanya pemberontak.
Akhirnya, Indonesia pun mengirimkan tim terbaik yang dikenal sebagai pasukan Garuda III.
Letjen Kemal Idris lah yang saat itu memimpin Pasukan Garuda III.
Mereka bermarkas di kawasan Albertville.
Baca: Akhirnya Luna Maya Berbicara dan Blak-blakan Soal Kasus Video Asusila yang Menjerat Dirinya
Baca: Usai Jadi Bahan Tatapan Bill Clinton, Video Ariana Grande Digerayangi Pastor di Bagian Dada Menyebar
Selama bertugas di sana, pasukan Garuda III mudah beradaptasi dengan warga setempat.