Terungkap Setelah Bertahun-tahun Diperas, 6 Fakta Aksi Premanisme Berkedok Sekuriti di Ruko
Aksi tersebut cukup meresahkan masyarakat selama bertahun-tahun, sebab belum ada satu pun pemilik ruko yang berani melapor.
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi premanisme yang meresahkan masyarakat selama bertahun-tahun terungkap. Sebelumnya, selama bertahun-tahun aksi itu berlangsung. Belum ada satu pun pemilik ruko yang berani melapor.
Polres Jakarta Barat menangkap delapan preman yang terlibat kasus premanisme di Komplek Ruko Seribu Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (24/8/2018).
Para preman ini diketahui kerap memeras pemilik ruko hingga puluhan juta rupiah. Kompas.com mengumpulkan 6 fakta terkait kasus ini:
1. Berawal dari video viral
Aksi penangkapan preman itu pertama kali diunggah akun Facebook Rendi Puguh Gumilang, Minggu (26/8/2018).
Dalam unggahannya ada tiga video yang menampilkan para preman memeras pemilik ruko.
"Para preman berkedok sekuriti ini ditengarai memeras hingga puluhan juta rupiah selama bertahun-tahun di Kompleks Ruko Seribu Cengkareng. Apabila tidak membayar maka akan dirusak fasilitas ruko bahkan bangunan yang ada," tulis keterangan unggahan tersebut.
Video tersebut viral di sosial media dan telah disebar 50.000 kali sampai Selasa (28/8/2018) pagi.
"Hingga akhirnya tim Jatanras Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat melakukan penangkapan terhadap para begundal ini. Bahkan polisi yang menyamar pun memperoleh kekerasan dari kelompok preman ini," lanjut unggahan tulisan tersebut.
Baca: Aksi Premanisme Terekam Kamera, Sekelompok Pria Berseragam Palak Pemilik Toko, Viral Video
Baca: 7 Orang Komplotan Preman Berkedok Security Palak Pemilk Toko, Netizen Sebut di Tanah Abang
Baca: Atlet Indonesia Ngamuk, Sehari 10 Emas, Perolehan Medali Asian Games 2018 Selasa 28 Agustus
"Bagi warga yang melihat/menemukan aksi premanisme seperti ini, dapat datang membuat laporan ke SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian) Polsek/Polres/Polda sesuai wilayah kejadian agar dapat ditindaklanjuti," sambungnya.
2. Polisi menyamar
Saat melakukan penangkapan, seorang anggota polisi Polres Jakarta Barat menyamar menjadi masyarakat biasa untuk mendatangi lokasi.
Bahkan, aparat kepolisian terpaksa harus melepaskan tembakan ke udara untuk membela diri lantaran polisi itu hampir dianiaya para preman.
"Itu anggota kami yang menyamar kemudian dikeroyok oleh mereka (preman) ini. Kami melakukan pembelaan sehingga kita lepaskan tembakan ke udara," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi Polres Jakarta Barat, Senin (27/8/2018).
3. Beralasan uang keamanan
Preman-preman di Cengkareng tersebut kerap meminta uang kepada pemilik ruko secara paksa setiap bulan dengan alasan uang keamanan dan kebersihan.
