Berhasil Bebaskan Sandera yang Ditawan 300 Pengacau, Pasukan SAS Masih Saja Kagumi Kopassus
Setelah terjadi kontak senjata yang sengit di tengah hutan belantara, kelima sandera Ingggris berhasil dibebaskan.
TRIBUNJAMBI.COM - Kemampuan Pasukan Kopassus dalam pertempuran maupun menjalankan misi telah diakui oleh dunia.
Satu diantara yang mengakui kehebatan Kopassus yakni pasukan SAS Inggris.
Pernah bertempur di hutan Kalimantan saat Operasi Dwikora dilancarkan oleh Pemerintah Indonesia, SAS tahu betul bagaimana mereka mesti kewalahan menghadapi Korps Baret Merah ini.
Bahkan anggota SAS yang notabene pasukan terlatih dari negara maju ini waktu itu terbunuh di tangan Kopassus yang merupakan pasukan dari negara ketiga.
Kabar itu pun mengejutkan dunia, pasalnya jarang terjadi pasukan terlatih seperti SAS bisa takluk apalagi oleh tentara negara dunia ketiga.
Satu diantara kehebatan tentara SAS yakni saat mereka membebaskan sandera di hutan belantara.
Pada bulan Agustus tahun 2000 satu regu pasukan Inggris yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNAMSIL) di Sierra Leone, Afrika Barat, ditawan dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata yang dikenal dengan West Side Boys.
Baca: Para Jenderal Pentagon AS Yakini Pasukan Khusus TNI Miliki Ilmu Hantu Karena Mampu Lakukan Hal ini
Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu kemudian dibawa masuk ke tengah hutan tempat para milisi West Side Boys bermarkas.
Mereka ditawan dalam sebuah bangunan, dijaga ketat, dan diancam akan ditembak mati jika pemerintah Inggris tidak segera membayar uang tebusan.
Mujur utusan pasukan UNAMSIL masih bisa melakukan negosiasi dan bertemu dengan kelima sandera.
Salah satu sandera bahkan secara diam-diam bisa memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen dan berisi gambaran tentang situasi markas milisi dan bangunan tempat mereka ditawan.
Dengan bekal secarik kertas itu pasukan Inggris pun segera merancang operasi militer untuk membebaskan sandera dengan sandi Operation Barras.
Pasukan khusus Inggris SAS dan pasukan payungnya yang terkenal 1st Battalion Parachute Regimen, secara diam-diam segera dikirim ke Sierra Leone menggunakan sejumlah pesawat Hercules.
Sementara pada saat yang sama tim aju yang terdiri atas sejumlah personel SAS dengan menggunakan speed boat telah berhasil menyusup ke hutan tempat sarang para milisi dan mengendap.
Baca: Aksi Gigit Kepala Ular Sampai Putus Disuguhkan Kopassus ke Sekertaris Menhan AS Sampai Geleng Kepala
Tim aju SAS ini dilengkapi senjata lengkap dan alat komunikasi canggih yang bisa menyadap pembicaraan pada jarak puluhan meter.