Ketika Paskal Malaysia Kalah Pamor dengan Kopaska Indonesia, Ada yang Tak Lulus Sekolah
Konon personel Paskal yang dikirim untuk pendidikan pasukan katak di Sekolah Pasukan Katak TNI AL Surabaya, tidak lulus.
TRIBUNJAMBI.COM - Tak perlu disangkal, Indonesia memiliki pasukan elite, di antaranya Komando Pasukan Katak atau Kopaska sebagai frogmen TNI AL. Negara tetangga, Malaysia, pun memilikinya.
Awal mulanya, keberadaan Kopaska yang cukup populer saat Indonesia dan Malaysia pernah terlibat konflik, ternyata malah menginspirasi AL Malaysia.
Itu yang menjadi proses Negeri Jiran itu juga punya Paskal (Pasukan Khas Laut) sebagai "pasukan katak" TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia).
Tugas pokok Paskal sebagai pasukan komando yang paling dibanggakan TLDM adalah mengamankan perairan Malaysia, objek vital, serta melakukan pertempuran darat yang diperlukan.
Paskal kurang lebih mirip-mirip dengan US Navy SEAL karena mereka kemudian mengirimkan personelnya ke Conorado, California, maupun ke Norfolk, Virginia untuk dilatih SEAL.
Baca: Benny Siapkan 17 Peti Mati, Kopassus Buat Misi Selesai Dalam Waktu 3 Menit, Dunia Tercengang
Baca: Terungkap, Ternyata Ini Penyebab Kebakaran di Hotel Novita Beberapa Bulan Lalu
Baca: Modus Ramalan Nikah 60 Tahun, Pria Ini Nikahi Santriwati di Batanghari, Terus Ditinggalkan
Paskal disebut pasukan katak karena dalam pembentukan embrionya awal 1980 dilatih oleh Kopaska TNI AL di Surabaya dan oleh Taifib (Intai Amfibi- Korps Marinir TNI AL).
Walaupun penyebutan Paskal dalam katagori pasukan katak juga masih dipertentangkan beberapa kalangan, karena disebut-sebut Paskal tidak punya kemampuan udara (selain laut dan darat) serta tidak memiliki kualifikasi demolisi bawah air (UDT).
Lebih parah lagi, konon personel Paskal yang dikirim untuk pendidikan pasukan katak di Sekolah Pasukan Katak TNI AL Surabaya tidak lulus.
Hal ini diluruskan dalam uraian mengenai Paskal di situs Wikipedia berbahasa Malaysia.
Disebutkan, dari 69 orang yang dikirim ke Sekolah Pasukan Katak TNI AL, hanya satu yang tidak lulus karena mengalami patah kaki.

Setelah itu angkatan pertama dikirim ke Inggris untuk menimba ilmu dari Komando Royal Marine, Inggris, dan SEAL Amerika.
Paskal sebagai pasukan komando TLDM kemudian berkemampuan perang laut, darat, dan udara serta berkemampuan antigerilya.
Dalam satu situs internet disebutkan, tahun 1980-an unit Paskal sebenarnya bukanlah apa-apa.
Saat Malaysia melakukan Latma Malindo dengan Indonesia, kala itu Paskal masih “menyembunyikan” jati dirinya karena kalah pamor dibanding Kopaska yang telah berdiri sejak 1962.
Dalam perkembangan kemudian seiring kelengkapan persenjataan yang dimilikinya, Paskal kerap muncul dalam pemberitaan.