Kisah Konyol Soekarno Jelang Kemerdekaan RI: Mulai Kencing di Lantai Pesawat & Dokter yang Ngelawak
Memperingati hari kemerdekaan Indonesia, tinggal menghitung hari saja. Untuk mengenang kisah-kisah di masa lampau akan perjuangan rakyat
TRIBUNJAMBI.COM - Memperingati hari kemerdekaan Indonesia, tinggal menghitung hari saja. Untuk mengenang kisah-kisah di masa lampau akan perjuangan rakyat dan pemerintah di masa itu.
TribunJambi.com memberikan kisah yang dimulai pada awal-awal Agustus 1945, dimana kondisi pasukan Jepang yang bertempur di front Asia-Pasifik sudah sangat terdesak dan kekalahan perang Jepang sudah diambang mata.
Kondisi pasukan Jepang yang makin lemah itu ternyata diketahui juga oleh para pemuda di Indonesia yang sedang gigih memperjuangkan kemerdekaan di bawah pimpinan Soekarno (Bung Karno).
Para pemuda yang demikian semangat umumnya berusaha mempengaruhi Bung Karno agar melakukan serangan terhadap pasukan Jepang di Indonesia lalu merebut senjatanya.
Tapi Bung Karno cenderung menolak ajakan emosional itu itu karena pasukan Jepang yang sangat terlatih bertempur dan masih bersenjata lengkap pasti akan melakukan perlawanan.
Baca: Catat! ini Jadwal & Niat Puasa Arafah dan Puasa Dzulhijjah Jelang Hari Raya Idul Adha 2018
Baca: LIVE STREAMING! Indonesia U-23 vs Palestina U-23 serta Head to Head Kedua Tim di Asian Games 2018
Tapi yang paling membuat Bung Karno pusing adalah desakan dari para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan mengingat Jepang yang sudah akan memberikan kemerdekaan ke Indonesia masih diam saja.
Namun, Bung Karno tetap tak mau gegabah karena soal proklamasi kemerdekaan Indonesia memang harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Jepang.
Bung Karno sendiri hanya mau bertindak untuk meproklamasikan kemerdekaan setelah ada keputusan yang jelas dari Tokyo (Kaisar Hirohito).
Di tengah kebingungan Bung Karno menunggu keputusan dari Kaisar Jepang, pada 8 Agustus 1945, Jenderal Terauchi, Panglima Tertinggi Jepang di kawasan Asia Tenggara yang bermarkas di Vietnam memanggil Bung Karno dan Bung Hatta.
Seperti termaktub dalam Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, keberangkatan Bung Karno dan rombongan ke Vietnam harus bersifat sangat rahasia.
Baca: Badan Terasa Lemah Setelah Minum Pil KB, Haruskah Merasa Khawatir?
Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Sebentar Lagi DIbuka, Seperti Ini Percobaan Website https://sscn.bkn.go.id
Tapi Bung Karno sendiri justru merasa bingung atas perginya ke Vietnam yang harus dirahasiakan itu.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan, khususnya dalam soal berkomunikasi, Bung Karno bermaksud mengajak dokter pribadinya yang bernama Soeharto untuk ikut serta.
Bung Karno sangat membutuhkan Soeharto karena dokter pribadinya itu bisa berbahasa Jepang.
Sehingga kemampuan Soeharto bisa dimanfaatkan Bung Karno untuk mengetahui apa maunya Jepang.
Karena Jepang melarang membawa Soeharto lalu Bung Karno berpura-pura sedang sakit.