Tak Dendam, Ahok Akan Lakukan Hal Ini Pada Pilpres 2019 Mendatang

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok akan ikut kampanye

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat berbincang dengan Kompas.com di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016). Bareskrim Polri menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama, Rabu 16 November 2016.(KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG) 

TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan ikut kampanye memenangkan pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin.

Luhut menyebut, Ahok mendukung Maruf dan mengajukan diri untuk berkampanye memenangkan pasangan Jokowi-Maruf pada Pemilihan Presiden 2019.

Luhut pun memastikan, Ahok tidak marah dengan Maruf Amin dalam kasus penodaan agama.

 
"Ahok, saya tanya melalui teman, beliau mengatakan, 'saya sangat mendukung Maruf Amin, kalau boleh saya ikut kampanye kalau sudah ke luar dari penjara'," ujar Luhut di salah satu hotel di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018).

Menurut Luhut, Ahok juga menyampaikan pesan kepada pendukungnya agar tetap mendukung Jokowi karena berjiwa muda.

Baca: ILUNI - UI Berbagi, Ikatan Alumni Universitas Indonesia Wilayah Jambi Galang Dana Untuk Lombok

"Dia juga menyampaikan pesan-pesan kepada teman-teman yang muda, tetap dukung pak Jokowi karena pak Jokowi berjiwa muda," kata Luhut.

Ia memastikan Ahok tak lagi marah dengan kasus penodaan agama, "Saya 1000 persen pastikan dia tidak marah," tuturnya.

Luhut menyampaikan pandangannya, soal pemilihan Maruf Amin menjadi pendamping Jokowi.

Baca: Amankan Lima Bandar dan Pemakai Narkoba, Polisi Juga temukan Senjata Api

Baca: Kisah Tusuk Konde Bu Tien Jatuh, Rahasia Kewibawaan Soeharto yang Perlu Ritual Untuk Mengambilnya

Ia mengatakan, Maruf Amin memberikan energi baru untuk agar saat kampanye tidak memecah belah bangsa.

"Jadi kita fokus pada kampanye-kampanye program. Masalah ekonomi, kemiskinan, stunting, pendidikan, seperti itu lah area yang didiskusikan, tidak bicara kamu komunis, itu tidak ada benarnya," katanya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved