20 Tahun 'Mati Suri', Bakomubin Provinsi Jambi Mulai Aktif

Bertempat di Masjid Al Hasanah Jambi, pengurus Badan Koordinasi Muballigh se Indonesia Provinsi Jambi (PW Bakomubin) menggelar Halalbihalal

Penulis: Rohmayana | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/ROHMAYANA

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bertempat di Masjid Al Hasanah Jambi, pengurus Badan Koordinasi Muballigh se Indonesia Provinsi Jambi (PW Bakomubin) menggelar Halalbihalal, Sabtu (11/8). Kegiatan halalbihalal ini sekaligus acara pelantikan dan Rakerda PW Bakomubin Provinsi Jambi.

Dalam acara tersebut tampak hadir Mantan Gubernur Jambi yakni Hasan Basri Agus (HBA) periode 2010-2015 yang juga sebagai Ketua Dewan Penasehat PW Bakomubin Provinsi Jambi, Ketua Umum Bakomubin Ali Mochtar Ngabalin, dan ketua PW Bakomubin Provinsi Jambi Mukhtar Latif.

Baca: Sudah 82 Orang Pendaftar Lelang Jabatan di Pemprov Jambi, Posisi Staf Ahli Paling Diminati

Sebagai ketua umum, Ngabalin menyebutkan bahwa Bakomubin sudah mati suri sejak 20 tahun yang lalu. Namun ada beberapa daerah yang masih terus mengaktifkan organisasi Bakomubin.

"Sehingga selama kurang lebih lima tahun saya bersama pengurus pusat berusaha mengumpulkan data-data lama agar organisasi sejarah ini bisa diaktifkan kembali," katanya seusai melantik PW Bakomubin Provinsi Jambi.

Menurutnya saat ini dirinya sebagai ketua umum Bakomubin sudah melantik sebanyak 19 Bakomubin yang ada di Indonesia. Sementara untuk provinsi yang sudah mengurus kelengkapan bahan organisasi yaitu sebanyak 28 provinsi.

"Semuanya tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Nusa Tenggara," katanya.

Selanjutnya program yang mulai diaktifkan oleh Bakomubin diantaranya meningkatkan kualitas para mubaligh. Karena mubaligh merupakan gudang ilmu, sehingga bisa menyebarkan pesan dakwah kepada umat muslim di seluruh Indonesia.

Baca: Sabu 7 Kg dari Batam Tangkapan Polres Tanjab Barat Dimusnahkan

Baca: Pemusnahan Barang Bukti, Wabup: Sedikit Apapun Tidak Dibenarkan Masuk ke Tungkal

Selain itu Bakomubin juga akan menghidupkan masjid sebagai tempat yang sangat berperan dalam menyampaikan pesan dakwah. Ngabalin juga meminta kepada umat muslim dalam pesta demokrasi di Indonesia agar menggunakan hak suaranya dengan baik.

"Jangan sampai ada umat Islam yang abstain, karena kejahatan terjadi karena diamnya orang-orang baik yang tidak terlibat dalam politik," katanya.

Sementara itu, Mukhtar Latif menyebutkan bahwa untuk menciptakan kenyamanan dan kedamaian antara ulama dan umara, maka Bakomubin kembali di aktifkan di Jambi.

Kekuatan yang tidak boleh terpisahkan antara ulama, umara dan tokoh masyarakat harus di kokohkan agar kedamaian tetap terjaga.

"Mudah-mudahan hadirnya Bakomubin menjadi pemersatu umat Islam," katanya.

Baca: Senang Bekerja Sesuai Passion, dari Bertemu Banyak Orang Hingga Angkat Tradisi Jambi

Baca: Pernah Ikut Lomba Menangkap Belut, Ini Kesan si Cantik Kiki Defrin

Baca: Kemerdekaan di Mata Femalenial: Jauhi Cara Berpikir Korupsi Untuk. . .

Menurutnya Bakomubin ingin menjadi perekat dan mediator kedamaian bagi ulama dan umara. "Kalau ada perpisahan antara ulama dan umara maka kesatuan kebangsaan akan terpecah belah," katanya.

Bahkan pihaknya ingin mengaktifkan program dari masjid ke masjid. Karena dari masjid lah nilai kebangsaan, ilmu, nilai kebudayaan bisa didapat oleh umat muslim. Sehingga menjadi Kekuatan besar untuk keluar dari keterpurukan karena membagun peradaban dari masjid.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved