Jauh Sebelum Soeharto Lengser, Tokoh Intelejen Ini Sudah Beri Peringatan Tapi Malah Dipecat
Ketika ada kesempatan bermain billiard pak Harto ditegur dan dinasehati, namun yang terjadi kemudian hilang jabatan
TRIBUNJAMBI.COM - Selama 32 tahun Soeharto menjadi Presiden Indonesia.
Soeharto menggantikan Presiden pertama RI yakni Presiden Soekarno.
Selama 32 tahun memerintah, Soeherto akhirnya dilengserkan mahasiswa pada tahun 2008.
Mei 2008 Seoharto menyatakan diri mundur setelah aksi mahasiswa di Jakarta meluas ke daerah-daerah menuntut Soeharto lengser.
Jauh sebelum Soeharto lengser keprabon, orang terdekatnya telah memberi peringatan.
Orang itu yakni Benny Moerdani, Panglima ABRI yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh intelejen Indonesia.
Sejak masih berpangkat Kapten TNI AD, Benny Moerdani sudah memiliki hubungan yang akrab dengan Presiden kedua RI Soeharto yang pada era 1960-an sudah berpangkat Mayor Jenderal.
Baca: Kisah Bergabungnya Denjaka, Kopaska dan Kopassus Tumpas Perompak Somalia yang Sandera WNI
Pak Harto sangat mengagumi Benny karena piawai dalam strategi tempur dan memecahkan masalah secara intelijen.
Sehingga urusan pelik baik di dalam maupun di luar negeri selalu dipercayakan kepada Benny yang dikenal sangat loyal terhadap Pak Harto.

Misalnya saja ketika Indonesia terlibat konflik politik dan militer dengan Malaysia (1964), Pak Harto yang merasa pemecahan secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu memutuskan untuk mengambil langkah intelijen serta diplomasi.
Tugas yang sebenarnya sangat berat dan tidak dikehendaki oleh Presiden Soekarno itu, diam-diam diserahkan kepada Benny dan berhasil gemilang.
Indonesia dan Malaysia pun kembali berdamai serta terhindar dari bentrok militer yang bisa sangat merugikan kedua negara.
Baca: Operasi Trikora, Kopassus Lakukan Penerjunan Udara Paling Nekat di Dunia, Bikin Ciut Nyali Belanda
Ketika Pak Harto menjabat Presiden RI kedua hingga lebih dari 30 tahun (1967-1998), Benny Moerdani pun terus dipercaya sebagai ‘tangan kanan’ Pak Harto untuk menangani masalah keamanan, hubungan diplomatik dengan negara lain, dan sekaligus pengawal Presiden yang sangat loyal dan setia.
Tapi meski menjadi seorang loyalis Pak Harto, Benny ternyata seorang yang kritis dan berani memberi masukan serta teguran kepada Pak Harto.

Benny Moerdani memang berprinsip meskipun dirinya seorang loyalis Pak Harto, dirinya bukan tipe penjilat dan suka menjatuhkan orang lain dengan memberikan informasi tidak benar.