Video Detik-detik Kapal Nelayan Digulung Ombak di Jember '21 ABK Dalam Kapal Joko Berek'
Kali ini, sebuah kapal nelayan 'Joko Berek' yang membawa 21 anak buah kapal (ABK) tergulung ombak besar ketika hendak bersandar
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah kecelakaan laut kembali terjadi di area Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Kamis (19/7/2018).
Kali ini, sebuah kapal nelayan 'Joko Berek' yang membawa 21 anak buah kapal (ABK) tergulung ombak besar ketika hendak bersandar.
"Warga berteriak melihat kapal mau bersandar namun tergulung ombak setinggi tiga meter. Kabarnya ada 21 ABK dalam kapal bernama Joko Berek itu," terang Sunardi, nelayan yang berada di lokasi, dilansir dari Surya.co.id.
Baca: Panen Bully Setelah Usir Peserta Audiri KDI yang Tak Pakai Riasan, Ini Alasan Iis Dahlia
Saat ini, tim BPBD Jember masih melakukan pencarian.
Sementara data terkait korban masih terus dikumpulkan.
Karena kondisi ombak yang masih tinggi, sehingga belum memungkinkan untuk melakukan pencarian.
Sementara itu, dikutip dari TribunJatim, belasan nelayan jadi korban dalam peristiwa tersebut.
Akibat terbaliknya kapal penangkap ikan dengan jumlah penumpang sebanyak 21 orang tersebut, lima orang nelayan dilaporkan meninggal dunia, sembilan selamat, dan tujuh orang masih dalam pencarian.
"Peristiwanya sekitar pukul 08.15 WIB di Plawangan Desa Puger Kulon. Laka laut, perahunya tenggelam. Jumlah ABK 21 orang, 5 ditemukan meninggal, 9 selamat dan 7 masih dalam pencarian," tegas Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo.
Menurut Kusworo, kapal nelayan Joko Berek nahas tersebut dinahkodai pemilik kapal sendiri, yakni Dirman, warga Puger.
Kapal tersebut baru pulang melaut dan hendak sandar melalui area Plawangan Puger.
Baca: Masih Misterius, Brimob Tewas Tembak Kepala Sendiri di Rumah Kerabat, Ini 5 Fakta-faktanya
Baca: (VIDEO) Mantan Wakil Presiden Boediono Bersaksi di Sidang Lanjutan Korupsi BLBI
Plawangan adalah area semacam muara, yang menjadi tempat nelayan bersandar.
Namun menjadi sangat berbahaya ketika ombak tinggi datang menerjang, karena kapal bisa kehilangan keseimbangan.
"Berbahaya sekali, itu area memang buat kita bersandar tapi.sangat berbahaya ketika ombak datang," terang Sunardi nelayan setempat.
Ombak besar datang dan menghantam yang membuat kapal terbalik.