Daging Ayam Mahal, Warga Pilih Telur
Menurut Isna, penjualan telur masih bisa dikendalikan dari pada ayam. Sebab, masayarakat kata dia, lebih memilih telor atau ikan dari pada ayam.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Tak hanya ayam potong yang mengalami kenaikan, kini harga telur juga naik harganya dari harga Rp42 ribu menjadi Rp48 ribu, per 30 butir.
"Sekarang Rp48 ribu per piring isi 30 butir," sebut Isna, pedagang telur, di Pasar Atas Sarolangun.
Menurut Isna, penjualan telur masih bisa dikendalikan dari pada ayam. Sebab, masayarakat kata dia, lebih memilih telor atau ikan dari pada ayam.
Baca: Video Detik-detik Kapal Nelayan Digulung Ombak di Jember 21 ABK Dalam Kapal Joko Berek
"Kini sulit, masalahnyo kalo ado orang acara, dari pada beli ayam enak beli telok. Meskipun harga telok ikut nai. Dari pada beli ayam enak beli telok dapat 30 biji. Kalok ayam paling 10 potong dapatnyo," tutur Isna, dengan logat Sarolangunnya.
Terpisah, Ratna peminat telour mengaku meskipun harga telur naik, ia mengaku lebih memilih telur dari pada daging ayam. Karena telur bisa digunakan sewaktu-waktu dan lebih hemat biaya.
"Kalok telok tu penting. Tiap hari masak telok. Kalok ayam kan paling jarang tu," ujar Ratna. (*)