Jalur Sridadi Dibangun untuk Batubara, Usman Ermulan: Itu Jangka Pendek dan Risiko Besar

Menurut Usman Ermulan, jumlah angkutan batubara lewat sungai bisa lebih besar dan biaya yang dikeluarkan lebih rendah.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
Tribun Jambi/Mareza
Usman Ermulan 

Laporan wartawan Tribunjambi.com, Mareza Sutan A J

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rencana pemerintah Provinsi Jambi untuk menggunakan jalan Sridadi sebagai jalur perlintasan truk batu bara mendapat tanggapan dari Usman Ermulan. Tanggapan itu disampaikannya pada Selasa (17/7/18).

Menurutnya, pembuatan jalur darat untuk angkutan batubara tidak efektif. Sebab, pembuatan jalur darat tersebut hanya akan memberi dampak kecil dan jangka pendek. "Solusinya ya, lewat sungai. Jalur air," kata dia.

Menurutnya, kondisi ekonomi sekarang memaksa dolar naik. Sementara itu, neraca perdagangan terus merosot. Untuk itu, penting untuk menekan impor dan meningkatkan ekspor dari berbagai sektor.

"Untuk memperbaiki cadangan devisa, ekspor harus ditingkatkan," katanya.

Untuk di Jambi, kata dia, batu bara memiliki oportunitas yang bagus dalam mengambil peran meningkatkan perekonomiannya.

Jika dengan jalur darat, dia memperkirakan hanya mampu menghasilkan sekitar 1 juta ton per bulan. Namun, melalui jalur sungai, bisa hingga sekitar 5 juta ton.

"Dengan begitu, devisa naik. Kalau devisa naik, otomatis banyak uang, rakyat sejahtera," katanya.

Menurut Usman Ermulan, jumlah angkutan batubara lewat sungai bisa lebih besar dan biaya yang dikeluarkan lebih rendah.

"Cost lebih rendah. Jalan tidak hancur. Masyarakat tidak terganggu. Risiko kecelakaan juga kurang," katanya.

Dia pun turut memperhatikan kondisi jalan dan lingkungan akibat batubara yang diangkut melalui jalur darat.

"Berapa kali kita lihat kecelakaan, jalan rusak, atau apalah," kata dia.

Politisi partai Gerindra ini juga menyarankan, agar pemerintah lebih intens dalam memperhatikan sungai.
Hal itu dikatakannya karena sungai di Jambi seharusnya memiliki potensi besar.

Dia mengatakan, dulu Jambi sempat dikenal dengan ekspornya. Ekspor tersebut dilancarkan melaui sungai. Menurutnya, jika pemerintah berkoordinasi dengan masyarakat untuk membenahi sungai, maka upaya meningkatkan perekonomian akan lebih mudah.

"Tapi perhatian terhadap sungai itu tidak ada. Kalau diperhatikan, itu kan potensi besar. Kalau cuma jalur darat, itu kecil lingkupnya, dan itu hanya jangka pendek. Risikonya juga besar," kata dia.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved