Ingatkan Para Polisi, Kapolri: Jangan Sok-sok Petugas Lalu Sewenang-wenang!
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta agar peristiwa kekerasan fisik yang dilakukan polisi terhadap terduga
TRIBUNJAMBI.COM- Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta agar peristiwa kekerasan fisik yang dilakukan polisi terhadap terduga pencuri di sebuah minimarket di Bangka Belitung, tidak terulang.
Tito mengingatkan, agar polisi tidak bersikap kasar dan sewenang-wenang dalam menghadapi pelaku tindak pidana.
"Promoter (profesional, modern dan terpercaya) itu juga terkait budaya arogansi. Jangan sok-sok petugas lalu sewenang-wenang. Budaya kekerasan secara eksesif juga harus ditekan," ujar Tito di Mako Brimob Depok, Jawa Barat, Senin (16/7/2018).
Baca: Alhamdulillah Mulai Tahun Ini, Ahli Waris Bisa Gantikan Kursi CJH yang Wafat Sebelum Berangkat
Baca: Geger! Dicari Hingga Tengah Malam, Pria Ini Malah Ditemukan Tewas Memeluk Pohon Sukun
Baca: Terbukti Rekayasa Kasus Setya Novanto di RS Medika Permata Hijau, Dokter Bimanesh Divonis 3 Tahun
Menurut Tito, dalam kejadian di Bangka Belitung, AKBP M Yusuf yang bertugas di Pam Obvit Polda Bangka Belitung adalah pemilik minimarket.
Yusuf terpancing emosi karena perempuan yang diduga mengutil di dalam minimarket dianggap berbohong dan tidak mau mengakui perbuatan.
Meski demikian, Tito memastikan, tindakan Yusuf yang melakukan kekerasan secara fisik terhadap terduga pelaku tidak dapat dibenarkan.
Tito kemudian mengambil tindakan tegas dengan mencopot Yusuf dari tugas-tugas dan jabatannya.
Hal itu berlaku hingga pemeriksaan oleh Propam Polri selesai.
Menurut Tito, tindakan represif dengan kekerasan baru bisa dilakukan, jika terduga pelaku melakukan perlawanan.
Apalagi yang mengancam keselamatan jiwa petugas dan masyarakat umum seperti dalam kasus terorisme.
"Bagaimanapun juga, orang yang sudah menyerah, tidak mengancam keselamatan petugas dan orang lain, itu tidak boleh dilakukan dengan kekerasan. Itu prinsipnya," kata Tito.