Kisah Poon Lim yang Mampu Bertahan Hidup 133 Hari di Laut, Ini yang Dilakukannya!
Seketika tentara Jerman dengan sepasang torpedo yang berasal dari kapal U-172 menenggelamkan kapal itu dalam dua menit saat berada
TRIBUNJAMBI.COM - Penduduk asli Cina, Poon Lim, adalah seorang pelayan di sebuah kapal Inggris selama Perang Dunia II yang tengah berlayar dari Cape Town ke Suriname.
Kapal Ben Lomond yang ditumpanginya itu bersenjata namun memiliki gerak yang lambat.
Baca: Rayakan Ulang Tahunnya, Bukan Anang, Tapi Sosok ini yang Diberikan Kue Pertamanya Aurel Hermansyah
Seketika tentara Jerman dengan sepasang torpedo yang berasal dari kapal U-172 menenggelamkan kapal itu dalam dua menit saat berada sejauh 1.207 km dari Amazon.
Lim adalah satu-satunya pria dari 53 orang yang bertahan dari serangan mendadak itu.

Ketika kapal tenggelam, Poon Lim meraih jaket pelampung dan melompat ke laut sebelum boiler kapal itu meledak.
Setelah sekitar dua jam di air, dia menemukan rakit kayu dan segera menaikinya.
Rakit itu memiliki beberapa kaleng biskuit, teko empat puluh liter air, beberapa cokelat, sekarung gula, beberapa suar, dua panci asap, dan lampu senter.
Baca: Sempat Lemparkan Dompet, Pengedar Narkoba di Tempat Biliar Ini Akhirnya Ketahuan Juga
Awalnya, Poon Lim bertahan hidup dengan meminum air dan memakan makanan yang ada di rakit tersebut.
Namun kemudian terpaksa memancing dan menampung air hujan dengan jaket kanvasnya.
Dia tidak bisa berenang dengan baik dan sering mengikat pergelangan tangannya ke rakit dengan tali, siapa tahu dia jatuh ke laut.
Dia menggunakan kawat dari senter dan membuatnya menjadi kail pancing dan tali rami dijadikannya sebagai pancingan.
Ketika menangkap ikan, dia akan membelahnya dengan pisau yang terbuat dari kaleng biskuit.

Pernah suatu kali, badai besar menyerang dan merusak ikannya, Poon pun kemudian menangkap burung dan meminum darahnya untuk bertahan hidup.
Poon bahkan menangkap hiu menggunakan daging burung sebagai umpannya.
Baca: Hotman Paris Berikan Uang Rp100 Juta Untuk Lalu Muhammad Zohri untuk Perbaiki Rumahnya yang Rusak
Dia membungkus tangannya dengan kain agar terlindung dalam penangkapan hiu.