Tangis Pembaca Berita ini 'Pecah' Saat Bacakan Kebijakan Trump Pisahkan Anak-anak Imigran

Kebijakan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memang sering mendapat pertentangan dari masyarakatnya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
MSNBC via Daily Mirror
Rachel Maddow, emosional dan menangis ketika membacakan kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kebijakan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memang sering mendapat pertentangan dari masyarakatnya.

Yang terbaru, sampai-sampai membuat sang pembaca berita pun dibuatnya menangis.

Seorang pembaca berita sebuah stasiun televisi Amerika Serikat (AS) begitu emosional saat membacakan kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.

Baca: Cuma Minum Teh atau Kopi Saja, Para Pria Rela Bayar Rp 75 Ribu di Warung ini yang Penjaganya. .

Dilansir Daily Mirror Rabu (20/6/2018), awalnya Rachel Maddow dari MSNBC membacakan berita yang baru masuk dari Associated Press.

Dia langsung terkejut ketika melihat bahwa berita tersebut adalah kebijakan imigrasi Trump memisahkan anak-anak migran gelap dari orangtuanya.

Baca: Ini Dia Prediksi Skor Prancis vs Peru Nanti Malam yang Live di Trans TV serta Head to Head Keduanya

Anak-anak itu ditempatkan di kamp penampungan "usia muda" yang terletak di Combes, Raymondville, dan Brownsville di Texas Selatan.

"Wow, ini sangat menakjubkan," kata Maddow sambil tercekat. Dia sempat terdiam sebelum mencoba membacakan keputusan pemisahan migran anak tersebut.

"Pemerintahan Trump baru saja mengirim bayi dan anak-anak ke Texas Selatan," ujar Maddow sebelum dia kembali terdiam dan terlihat emosional.

Baca: Hal Mistis Berupa Ikan Mas Raksasa Dikaitkan dengan Karamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba

Dia lalu meminta kepada produser untuk menayangkan gambar. Namun, karena tidak ada, dia mencoba membacanya sebelum kembali terdiam.

Akhirnya, terbata-bata karena menahan tangis, Maddow memutuskan untuk menyudahi acara program yang dipandunya itu lebih awal.

Penyiar berusia 45 tahun asal California itu kemudian meminta maaf atas aksi emosionalnya melalui kicauan di Twitter.

"Adalah pekerjaan saya untuk membacakannya di televisi. Namun, saya tidak sanggup untuk membacanya. Sekali saya minta maaf," katanya.

Baca: Sistem Keselamatan Canggih, Wuling Cortez Dilengkapi 4 Airbag

Sebagai gantinya, dia lalu membagikan berita yang seharusnya hendak dibacanya melalui enam kicauan. Dikatakan bahwa AS telah memisahkan anak-anak dari orangtua mereka di perbatasan.

Kuasa hukum dan penyedia layanan kesehatan yang mengunjungi tiga tempat penampungan itu berkata bahwa ruang bermain bagi anak pra-sekolah berada dalam kondisi "krisis".

Washington dilaporkan juga berencana untuk membangun pusat penampungan keempat di Houston yang membuat wali kotanya, Sylvester Turner, angkat bicara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved