TERUNGKAP! Rosalia Tengah Berbadan Dua Sebelum Dihabisi Pendeta Henderson di Toilet Gereja
Informasi terbaru yang didapat penyidik kalau tersangka mengakui kalau korban tengah berbadan dua dengan usia kandungan 3 bulan
TRIBUNJAMBI.COM - Penyidik Satreskrim Polres Deliserdang hingga saat ini masih terus memeriksa terhadap pelaku pembunuh keji Rosalia Siahaan seorang gadis di dalam lingkungan gereja.
Henderson Sembiring, pendeta Gereja Sidang Rohulkudus Indonesia (GSRI) yang telah ditetapkan menjadi tersanga pembunuhan terhadap Rosalia yang sudah dijadikan sebagai anak angkatnya sendiri.
Informasi terbaru yang didapat penyidik kalau tersangka mengakui kalau korban tengah berbadan dua dengan usia kandungan 3 bulan.
Baca: Sebentar Lagi! Laga Timnas Indonesia U-23 vs Thailand U-23, di Sini Link Streaming Bisa Ditonton
Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman menuturkan, kalau saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman atas keterangan-keterangan yang disampaikan oleh tersangka.
Pada saat ini belum dapat dipastikan apakah apa yang diucapkan oleh Henderson itu benar atau tidak.
"Ada memang dia menyebut kalau korban sedang hamil. Namun pastinya hamil atau tidaknya kita masih menunggu hasil otopsi. Itukan masih dari dia saja," ujar Ruzi.
Berdasarkan Informasi diperoleh, menurut pengakuan Handerson Sembiring nekad membunuh karena terbakar api cemburu saat korban menjalin komunikasi dengan pacarnya.
Baca: Pasangan Cinta Sejatimu atau Bukan? Atau Malah Bikin Kamu Jadi Pribadi yang Buruk, Ini 5 Bedanya
Baca: Rayakan Lebaran Idul Fitri, Warga Jambi Habiskan Uang Jutaan Hanya untuk Baju
Handerson tak mau jika korban jatuh ke pelukan pacar korban, sehingga dia nekad menghabisi nyawa korban.
Seperti yang diketahui antara pelaku dan korban telah menjalin hubungan asmara dengan korban Rosalia sejak empat tahun lalu.
Tidak hanya membunuh, diduga pelaku juga secara keji menyetubuhi korban, pasalnya ditemukan bercak sperma pada tubuh Rosalia.

Baca: Perempuan Ini di Penjara Seumur Hidup Oleh Pengadilan Irak, Alasannya karena Gabung ISIS
Informasi ini masih perlu penyelidikan lebih lanjut, pasalnya polisi belum bisa memastikan kalau bercak sperma tersebut merupakan milik pelaku sebagai petunjuk kalau korban telah diperkosa sebelum dibunuh.
AKP Ruzi Gusman mengatakan korban dan pelaku mempunyai hubungan asmara selama empat tahun lamanya.
"Kita belum tau apakah pada saat kejadian korban ini diperkosa atau tidak. Karena memang ada hubungan asmara sebenarnya mereka. Katanya sudah empat tahun tapi ini masih kita dalami karena masih dari keterangan dia sajakan,"ujar Ruzi Gusman.
Baca: Kesaksian Orang Tua Razan Al Najjar: Ini Senjata Anakku
Ia menyebut hasil autopsi akan menjadi penentu apakah saat itu korban diperkosa atau tidak.
Hingga saat ini hasil autopsi dari rumah sakit Bhayangkara Medan belum mereka pegang.