Ibu Gadis yang Tewas di Toilet Gereja Berharap Anaknya Pulang Bawa Kabar Bahagia, Tetapi. .
Kematian Rosalia Cici Mareteni Boru Siahaan (21) alias Lia, yang dibunuh Pendeta Anderson Sembiring Kembaren
TRIBUNJAMBI.COM - Kematian Rosalia Cici Mareteni Boru Siahaan (21) alias Lia, yang dibunuh Pendeta Anderson Sembiring Kembaren menyisakan kisah yang mengharukan.
Lia, panggilan akrab wanita tersebut ditemukan tewas mengenaskan di Gereja Sidang Rohulkudus Indonesia (GSRI) Jalan Kebun Sayur, Gang Pendidikan, Dusun XII Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa, pada Kamis (31/5/2018) sekitar pukul 10.30 WIB lalu.
Saat tersangka Anderson diperiksa polisi, sempat meluncur perkataan, Lia dalam kondisi hamil. Anderson kini ditahan di sel Polres Deliserdang dan jadi ketakutan.
Baca: Ketahuan Maling Ayam, Dua Pelajar di Kota Sungai Penuh ini Babak Belur Dihajar Warga,
Namun demikian, Kapolres Deliserdang, AKBP Eddy Suryantha Tarigan, Sabtu (2/6/2018), belum mau memastikannya karena belum ada hasil autopsi terhadap korban.
"Kalau hamil, harus ada otopsi dari dokter. Siapa yang bilang gitu? Nanti kalau sudah diotopsi, kami akan beritahu. Tapi, untuk saat ini, belum," ucapnya kepada Tribun Medan.Com.
Ia juga menambahkan bahwa, beredarnya kabar yang menyatakan bahwa korban sedang hamil harus menunggu lebih dulu hasil keterangan dari dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.

Rencana menikah
Ibu kandung korban, Renta Daulina Nasution ikut menyangkal bahwa anaknya meninggal dalam keadaan sedang hamil 3 bulan.
Bahkan, ia mengatakan Lia sebenarnya sudah mempersiapkan pernikahannya.
"Renta itu punya pacar namaya Rudi, yang juga keponakan tersangka Anderson. Rudi kerja di Kalimantan, dia kuliah sambil kerja di Grapari," kata Renta di kediamannya di Jalan Selamat Gang Jadi, Medan, Sabtu (2/6/2018).
Baca: Sibawaihi Janjikan THR ASN Merangin Segera Cair, Kapan Waktunya? Begini Jawabannya
Renta menuturkan, Lia dan Rudi menjalani hubungan jarak jauh Medan-Kalimantan. Hubungan mereka lebih banyak melalui via telepon. Sudah ada sekitar 6 tahun mereka berpacaran.
"Sempat tiga kali jumpa sama Rudi di Gereja. Tapi kulihat dia baik orangnya, santun dan tidak aneh-aneh," sebut Renta.
Pas kejadian kebetulan Rudi sedang balik dari Kalimantan dan berada di rumah orangtuanya di daerah Sibiru-biru.
Tulang punggung keluarga
Lebih lanjut, Renta menceritakan kesedihannya atas kepergian Lia. Karena ia juga tulang punggung keluarga. Anaknya sangat pendiam sewaktu di rumah. Dia lugu, baik dan jujur sangat tidak menyangka kejadian ini terjadi sama dia.