Subhanallah! Kebakaran Hebat di Kampung Jalan Trem, Alquran dan Tasbih ini Masih Utuh Tak Terbakar
Kamis (31/5/2018) jelang sahur, tepatnya Pukul 02.00 Wib, warga Kelurahan Pasar Padi dekat jembatan Trem Pangkalpinang
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKA - Kamis (31/5/2018) jelang sahur, tepatnya Pukul 02.00 Wib, warga Kelurahan Pasar Padi dekat jembatan Trem Pangkalpinang berhamburan. Api melahap rumah warga hingga rata dengan tanah.
Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan Pasir Padi, M. Riyandi menyatakan sebanyak 11 rumah dilalap api pada kebakaran di kawasan pemukiman dekat Jembatan Jalan Trem, Pangkalpinang.
"Ada 11 rumah. 13 KK (kepala keluarga), sekitar 40-an jiwa yang jadi korban," kata Riyandi ditemui di lokasi kebakaran.
Dia mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari.
Api diduga berasal dari rumah kontrak kosong yang berada di kawasan ini.
"Di sini rumah panggung semua, rumah papan, semi permanen," kata dia.
Ratusan warga masih berkumpul menyaksikan puing-puing kebakaran.
Api terlihat sudah padam namun masih terlihat jelas asap di sejumlah titik.
Tinggal Selembar di Badan
Yeni bersama suami tinggal selembar di badan, semua harta bendanya hangus terbakar pada kebakaran yang terjadi di pemukiman warga di Jalan Trem, Kota Pangkalpinang, Kamis (31/5/2018) dini hari.
Yeni mengatakan, rumahnya tepat berada di samping rumah kosong yang di tempat orang gangguan jiwa yang diduga menjadi penyebab kebakaran.
"Anak saya yang umur lima tahun, saya angkat gak mau bangun, dia mau tidur lagi. Saya cari-cari kemana-mana, rupanya dia sembunyi di belakang pintu. Sedangkan api menjalar besar di rumah saya. Ya Allah, untung dia mau berangkat," kata Yeni.
Baca: Benarkah Raffi Ahmad Dipecat dari Pesbukers? IG Story Bos ANTV ini Bisa Jadi Petunjuk
Ibu Rista tidak bisa selamatkan harta benda miliknya. Rumahnya hangus dalam musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Trem, Kota Pangkalpinang.
Rista mengatakan, rumahnya berada paling ujung. Namun, tidak bisa selamatkan apa-apa.
"Televisi bagian depan bisa saya selamatkan, yang lain berada di belakang rumah tidak bisa selamat. Surat-surat berharga semuanya habis. Saya hanya menyelamatkan anak," keluhnya.
