Semua Orang Merinding Dengar Permintaan Terpidana Mati ini Sebelum Akan Dieksekusi

Kata Kontroversi, Kata itulah yang cepat direspon jika mendengar kalimat Hukuman mati.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Getty Images
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Kata Kontroversi, Kata itulah yang cepat direspon jika mendengar kalimat Hukuman mati.

Ada yang setuju ada yang tidak.

Detik-detik terakhir seorang terpidana mati, biasanya menjadi rahasia yang dibawa ke lubang kubur.

Baca: Tidak Tahu Cara Mandi Junub, Bahkan Bacaan Niatannya Pun? Simak Penjelasnnya di Sini

Namun kali ini seorang jaksa menceriterakan pengalamannya.

Pagi itu, awal Januari 1980 sekitar pukul 04.30 WIB. Hari masih gelap dan sepi.

Baca: Selebrasi Ngakak Pemain China Usai Kalahkan Pasangan Indonesia di Piala Thomas 2018, Bikin Malu!

Saat sebagian besar penduduk Kota Pamekasan masih lelap, kesibukan yang menegangkan sudah tampak di penjara yang terdapat di sana.

Karena hari itu merupakan hari terakhir bagi terpidana mati Bobby (nama samaran).

Pengadilan telah menjatuhkan vonis hukuman mati atas sederet kejahatan yang dilakukannya.

Berhadapan dengan 12 penembak.

Dengan mata tertutup kain merah dia telah diikat pada dua tiang tegak lurus dengan celah ± 10 cm di belakang tubuhnya.

Di belakang tiang diberi tumpukan karung berisi pasir untuk menahan laju peluru.

Badan besar sedikit gemuk itu diikat agar tetap berdiri tegap sebelum eksekusi dan tidak jatuh tersungkur setelah menjalani hukuman mati.

Baca: Bapak Anak Ini Menangis Setelah Tau Apa yang Terjadi, Mengerikan

Kepalanya juga diselubungi kantung kain agar mimiknya tidak terlihat regu tembak.

Di atas dua bilah papan, telapak kakinya yang telanjang itu ikut menahan beban tubuhnya.

Di sekeliling kakinya diberi daun-daun kelor yang konon merupakan "penawar" bila seseorang mempunyai jimat.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved