Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun Sidak Pembuangan Limbah, PT LSP: "Kami Kooperatif"
Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi melakukan sidak terkait dengan adanya
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi melakukan sidak terkait dengan adanya dugaan pembuangan limbah ke sungai secara sengaja oleh PT Lambang Sawit Perkasa (LSP) yang berlokasi di Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun. Selasa (22/5).
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun, Ayu mengatakan, "Kita diamanahkan Pak Kadis ke lokasi untuk mengambil sampel limbah pabrik PT LSP, mulai dari broiler hingga ke titik pembuangan yang sudah dialiri ke rawa dan anak sungai."
"Dari sini nanti akan kita uji labor, soal hasil kita tunggu saja nanti," kata Ayu
Manager Pabrik PT LSP, Christian Hendra Saragi mengaku siap menerima konsekuensi yang diberikan dinas pemerintah daerah jika nantinya hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup ditemukan masalah.
"Untuk saat ini kita belum bisa menyimpulkan apa-apa terkait limbah ini, kita tunggu saja keputusan dari hasil labor LH. Namun kita tetap kooperatif, apapun keputusannya kita siap menerima konsekuensinya juga," kata Christian.
Sebelumnya, kata Christian, pihak LH juga telah melakukan penelitian terhadap limbah pada PT LSP. Namun, hasilnya tidak membahayakan, Ia mengklaim limbah yang dikeluarkan perusahaan telah diproses dengan cara membuat tiga kolam sedimentasi maupun bak penampungan.
Hal itu digunakan untuk menyaring ampas hitam yang dibawa oleh aliran limbah perusahaan.
Ia juga menyampaikan, sebelum permasalahan limbah ini mencuat, serbuk abu pada lokasi limbah yang diambil sampelnya itu merupakan serbuk abu yang dibawa oleh limbah yang lama.
“Sebelumnya kami membuat kolam penyaringan, dan kini serbuk abu tersebuk tidak mengalir lagi ke hilirnya, hanya air limbahnya saja yang mengalir, dan limbah tersebut tidak berbahaya bahkan bagus untuk pupuk tanaman, jadi kami optimis tidak berbahaya," katanya. (*)