Mengenal Abraham Ortelius Sang Pencipta Atlas, Awali Karier Sebagai Sastrawan Klasik

Ada yang unik jika kita membuka mesin pencarian Google hari ini. Google Doodle hari ini (20/5/2018)

Editor: rida
Buku Theatrum Orbis Terrarum atau Teater Dunia 

TRIBUNJAMBI.COM- Ada yang unik jika kita membuka mesin pencarian Google hari ini.

Google Doodle hari ini (20/5/2018) menghadirkan sosok Abraham Ortelius.

Bagi yang belum tahu, Abraham Ortelius alias Flemish Abraham Ortels adalah sosok yang berjasa menemukan peta atlas dunia modern atau disebut juga cartographer.

Nah, di Google Doodle edisi hari ini kita bisa melihat animasi sebuah buku yang berisi lembaran atlas peta dunia dan ilustrasi gambar Abraham Ortelius.

Google Doodle edisi Abraham Ortelius
Google Doodle edisi Abraham Ortelius ()

Baca: Merinding! Seakan Dapat Mukjizat, Pedagang Siomay Ini Selamat dari Kecelakaan Maut Bumiayu Brebes

Baca: Dua Gol Telat Inter Milan Yang Dramatis. Pastikan Inter Milan Ke Liga Champions

Baca: Moving On Ada Penampakan iPhone di Iklan Samsung Galaxy S9

Abrham Ortelius adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam bidang pemetaan dunia.

Berkat dirinya semua orang di zaman sekarang bisa melihat peta dunia dengan jelas dan lengkap.

Bahkan ilmu dan teori yang dikeluarkan oleh Abraham Ortelius masih digunakan oleh para ahli geografi dan ahli pemetaan hingga saat ini.

Abraham Ortelius lahir di Belgia pada 14 April 1572.

Baca: Wakil Presiden RI Jusuf Kalla Terima Anwar Abrahim, Ini yang Mereka Bahas

Ia tutup usia pada 4 Juli 1598.

Awalnya Abraham Ortelius bukanlah seorang cartographer.

Ia justru mengawali kariernya sebagai sastrawan klasik dan juga pernah belajar sebagai pemahat.

Ortelius Abraham juga pernah menelurkan buku karya sastra dan tertarik dalam bidang bisnis barang antik.

Baca: Bukti Senjata Firaun dari Luar Angkasa, Ini Alasan Material Bahan Mengejutkan Peneliti

Namun seiring berjalannya waktu, Abraham Ortelius mulai tertarik dengan pemetaan.

Ia kemudian memgumpulkan peta-peta dari seluruh dunia.

Pada abad ke-16, peta dunia masih merupakan campuran fakta, spekulasi, dan fantasi.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Tags
peta
klasik
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved