Astaga! Ternyata Terduga Bom Gereja Surabaya Keponakan dari Jaringan Teroris Bom Bali 1

Enam orang yang menjadi 'pengantin' bom ini berasal dari satu keluarga yang dikepalai oleh Dita Supriyanto.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Dita dan keluarga. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pelaku serangan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya telah berhasil diidentifikasi.

Enam orang yang menjadi 'pengantin' bom ini berasal dari satu keluarga yang dikepalai oleh Dita Supriyanto.

Dita mengajak istrinya dan empat anaknya untuk beraksi meledakkan bom pada Minggu (13/5/2018) lalu.

Ternyata, Dita memiliki hubungan kekeluargaan dengan Sukastopo.

Baca: Buka Besok Pakai Menu Apa? Coba Tumis Daging Jagung Muda Pedas yang Mudah Dibuat

Sukastopo adalah anggota jaringan bom Bali I yang terjadi di tahun 2002 silam.

Selain itu, Sukastopo juga punya seorang anak bernama Amin Abdullah yang juga terlibat dalam jaringan teroris yang sama seperti ayahnya.

Amin ditangkap tahun 2002 juga.

"Dita ini masih saudara sama Sukastopo. Dia keponakan Sukastopo yang masuk jaringan bom bali satu. Teroris melahirkan teroris," kata Ali Fauzi Manzi.

Baca: FOTO: TNI Gadungan Dibekuk, Samsir Palak Warga Tapi Malah Berakhir Seperti Ini

Ali Fauzi Manzi adalah adik Amrozi, pelaku bom bali I yang menjalani hukuman mati di Nusakambangan.

Pernyataan itu dia sampaikan saat diskusi di LIPI Jakarta pada Kamis (17/5/2018).

Menurut Ali, kalau Sukastopo CS adalah jaringan lama, maka Dita ddan kelompoknya jaringan yang baru.

"Tapi genetiknya ya nyambung," lanjut Ali.

Baca: Temuan dari Terduga Teroris yang Berprofesi Sebagai Driver Ojol Ini Bikin Sang Ayah Kaget

Ungkapan teroris melahirkan teroris tentu bukanlah tanpa makna.

Kebanyakan kelompok teroris akan mengajak dan mendoktrin serta anak-anaknya dan saudara dekatnya.

Doktrinasi antar hubungan keluarga dipercaya lebih efektif dan melekat sehingga hal itu bisa sukses dilakukan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved