Terungkap Perlakuan Dita, Otak Bom Gereja di Surabaya ke Orang Tuanya! Suka Tak Angkat Telepon
Dita Oepriarto pelaku bom bunuh diri naik mobil Avanza dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan.
TRIBUNJAMBI.COM, SURABAYA - Perilaku terorisme yang dilakukan oleh keluarga Dita Oepriarto menyisakan luka mendalam bagi banyak pihak, termasuk kedua orang tua pelaku.
Dita Oepriarto pelaku bom bunuh diri naik mobil Avanza dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan.
Bom ternyata berada di dalam mobil.
Baca: Ternyata Dita Oepriarto, Terduga Bomber 3 Gereja di Surabaya, Pernah Minta ini ke Orang Tuanya
Mendengar anaknya menjadi pelaku peledakan bom di Surabaya, Sumijati sangat terpukul.
Berbeda dengan ibunda Puji Kuswati, Ibunda Dita mengungkap jati diri anak keduannya tersebut.
Sumijati mengungkapkan, Ibunda Dita Oepriarto awalnya tidak curiga sama sekali anaknya akan melakukan hal yang merugikan banyak pihak.
Karena memang, dirinya dengan Dita memang sudah lama tidak tinggal di rumah bersama keluarga.
Baca: Foto Keganasan Tentara Israel Bantai dan Lukai Ribuan Warga Palestina
Bahkan, Dita sudah tidak tinggal dirumah sejak duduk di bangu SMA.
Tidak seperti teroris-teroris lainnya yang bersal dari pondok, Dita justru tidak seperti itu.
Namun, Dita selalu minta didoakan agar bisa mati syahid.
"Dia memang penah minta didoakan agar mati syahid,"
Sumijati mengatakan, dirinya juga tidak pernah menjalin komunikasi melalu telepon dengan anaknya tersebut.
Karena setiap kali dirinya menelpon tidak pernah diangkat.
Baca: Pasca-bom Surabaya, Tulisan Jenderal Polisi ini Soal Cadar dan Pria Berjenggot, Makjleb Banget!
"Tidak pernah nelepon, ditelpon tidak pernah diangkat, ketika ditanya kenapa gak angkat telepon dia jawab nama saya gak ada di hpnya," ujar Sumijati.
Sedangkan dengan istrinya, Sumijati juga mengaku tidak dekat.