6 Mayat yang Dijadikan Pajangan, Ada yang Membawa Kutukan
Bagi beberapa orang, kematian rupanya tidak menjadi akhir dari segalanya. Bagaimana tidak, tubuh mereka yang harusnya
TRIBUNJAMBI.COM - Bagi beberapa orang, kematian rupanya tidak menjadi akhir dari segalanya.
Bagaimana tidak, tubuh mereka yang harusnya dikubur atau dikremasi, malah dijadikan pajakan di museum.
Alasan mengapa mereka tak dimakamkan cukup sederhana.
Baca: 4 Anak dari Pelaku Bom di Surabaya ini Selamat, Tapi Memilukan Nasib Mereka Sekarang
Ini karena orang-orang yang dipajang ini tokoh terkenal, selebrita, atau orang yang dengan sejarah yang mengubah pandangan dunia.
Dilansir TribunTravel.com dari laman the-line-up.com, 6 mayat terkenal yang dipertunjukan di museum.
1. Vladimir Lenin

Pemimpin Revolusi Rusia dan pendiri negara Komunis pertama, Soviet sangat bangga pada Lenin.
Saat pemimpin itu meninggal pada 1924, mereka tak menguburkannya.
Tubuhnya terbaring dalam sarkofagus kaca di makamnya di Lapangan Merah.
Orang-orang Rusia bersikap tertutup tentang bagaimana tepatnya mereka membuatnya tampak begitu sempurna (ini pekerjaan penuh waktu dari lima atau enam ilmuwan), tetapi para ahli setuju bahwa mungkin dia adalah mayat yang diawetkan terbaik di bumi.
Pengunjung dapat melihat tubuh di Mausoleumnya, meskipun ada aturan ketat tentang perilaku untuk tidak meletakkan tangan di saku.
Baca: Gegara Bapak Ksatria Bergitar Inul Daratista Tak Hadir di Konser LIDA, Masih Dendam Kah?
2. King Tut

Kamu harus memberikan penghargaan kepada orang Mesir, karena datang dengan gagasan pelestarian jangka panjang.
Tutankhamen bukanlah raja yang sangat penting di zamannya, tetapi menjadi sensasi ketika makamnya ditemukan di Lembah Para Raja lebih dari 3.300 tahun kemudian pada 1922.
Firaun kecil yang sakit-sakitan ini meninggal sebelum ulang tahun ke-20.