Awas Modus Baru Pencurian, Leni Kaget Saat Transaksi di ATM, Uang Rp 4 Juta Hilang Mendadak

TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH - Saat ini, selain rawan penjambretan di Sungaipenuh dan Kerinci, saat ini ada modus baru pencurian di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Seperti kejadian yang dialami Leni (32) warga Kumun mudik, yang merupakan salah satu nasabah bank di Sungaipenuh. Leni harus kehilangan uangnya hingga empat juta rupiah di rekening miliknya.

Krologis kejadian dikatakan Leni, beberapa hari lalu dirinya ingin mengambil uangnya di ATM yang berada didepan sebuah mini market di jalan RE Marthadinata.

Saat dirinya bertransaksi uang yang diambilnya tidak keluar dari ATM, namun kartu ATM-nya keluar. Setelah itu dirinya kembali melakukan transaksi, tak ayal kejadian yang sama kembali terjadi.

"Pertama saya tarik satu juta, meskipun mesin penghitung uang berbunyi seperti menghitung uang, namun uangnya tidak keluar dan kartunya keluar," ungkap Leni.

"Bingung dan tidak, saya kembali menarik uangnya dengan jumlah yang sama. Namun, kondisi yang sama juga kembali. Kebetulan saya tidak bawa HP, setelah saya sampai di rumah ada laporan transaksi satu juta sebanyak empat kali, jadi saya bingung, padahal tadi uangnya tidak keluar," ungkap Leni

Masih menurut Leni yang diantar suaminya, dirinya langsung menyampaikan dan melaporkan kepada bank tersebut yang ada di Sungaipenuh. "Jawaban orang bank, memang dari rekening Ibu, ada transaksi empat kali satu juta," ungkapnya

Setelah menerima laporan, kata Leni, mungkin pihak bank langsung mengecek ATM tersebut. "ATM yang dimana, biar kita cek," ungkap Leni, menyebutkan kalimat pegawai bank

Pengakuan Leni, saat ingin masuk ke mesin ATM, dia melihat dua pemuda menggunakan tas, yang duduk di atas sebuah Motor Vixion, dengan gerak-gerik mencurigakan, sambil mengamati aktifitas dia di ATM.

"Saya curiga, ATM-nya sudah diakali, pasalnya terdengar ada penghitungan uang oleh mesin, namun uangnya tidak keluar," tuturnya

Anehnya lagi, sebut dia, dirinya transaksi hanya dua kali, namun dalam laporannya, empat kali dengan angka yang sama. (hdp)