Petani Kelapa di Tanjabtim Mengeluh, Jelang Puasa Harga Tak Kunjung Naik

Para Petani kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur hanya bisa pasrah dengan harga jual kelapa yang semakin merosot.

Penulis: Zulkipli | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/ZULKIFLI

Laporan Wartawan TribunJambi.com Zulkifli

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Para Petani kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur hanya bisa pasrah dengan harga jual kelapa yang semakin merosot.

Apalagi mendekati bulan puasa harga bahan pokok semakin mahal membuat kebutuhan petani semakin tinggi, namun tidak berbanding dengan harga kelapa yang tidak kunjung naik sejak beberapa bulan terakhir.

Saat ini harga jual kelapa jauh menurun, semula dihargai Rp 3.300/butir, namun kini merosot tajam hingga Rp 1.300.

Baca: Tim PPH Bukit 30 Tandatangani Kesepakatan Penanganan Perambahan Hutan, Hingga Perburuan

Mansyur, satu diantara petani kelapa di desa Pemusiran, Kecamatan Nipah Panjang menerangkan, harga komoditas kelapa dalam di desanya saat ini merosot tajam, akibatnya para petani kepala dalam di Desa Pesisir itu pun saat ini banyak mengeluh.

"Kelapa bulat kini hanya dihargai Rp 1.300 hingga Rp 1.400/butir. Padahal normalnya harga kelapa biasanya berada diangka Rp. 3.300," jelas Mansyur, kepada Tribunjambi.com Jumat (11/5).

Mansyur juga menyebutkan, selain kelapa bulat, harga kopra pun ikut anjlok. Harga kopra yang dulunya minimal dijual Rp 630 ribu perkuintal, saat ini hanya bisa dijual dengan harga Rp 360 ribu perkuintal.

"Kopra sendiri adalah buah kelapa yang dikeringkan, komoditas ini merupakan bahan baku pembuatan minyak goreng," jelasnya. 

Meski harga kelapa sangat rendah petani terpaksa tetap memanen serta menjual hasil panen kelapanya, Sebab bila dibiarkan kelapa bisa membusuk dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Mau tak maulah tetap kita panen, kalau tidak kelapa jadi busuk, dan juga untuk memenuhi persiapan kebutuhan ketika bulan puasa," ujar Mansyur.

Baca: Masih Muda Rambut Sudah Beruban, Bisakah Diatasi?

Baca: Ini Tanggapan KPK Soal Indikasi Uang Ketok Palu Tahun 2017 yang Terungkap di Persidangan Supriyono

Mansyur berharap anjlok nya harga kelapa dalam ini menjadi perhatian pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat segera memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan para petani kelapa tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved