Kamu Suka Menggigit Kuku? Itu Bukan Tanda Depresi, Namun Akan Berdampak Buruk Kepada Perilaku
Beberapa orang mungkin melakukan hal itu untuk memotong kukunya, namun yang lain mungkin mengaitkannya dengan stres dan kegelisahan.
TRIBUNJAMBI.COM - Seseorang mungkin pernah menggigit kukudikarenakan film yang menakutkan, situasi tertentu atau karena kebiasaan.
Beberapa orang mungkin melakukan hal itu untuk memotong kukunya, namun yang lain mungkin mengaitkannya dengan stres dan kegelisahan.
Sebuah tinjauan oleh Journal of Behavior Therapy dan Experimental Psychiatry menunjukkan bahwa menggigit kuku mungkin terkait dengan perfeksionisme.
Psikologi menggambarkan perfeksionisme sebagai 'pencapaian tanpa akhir' dan sering dikaitkan dengan depresi.
Baca: VIDEO: Sang Pisang Buka di Jambi, Seperti ini Kehebohan Saat Opening yang Dihadiri Kaesang
Baca Juga: Ketika Seksualitas Dijadikan Senjata Propaganda Selama Perang Dunia II, Berton-ton Selebaran Porno pun Dijatuhkan Pesawat Pembom
Perilaku berulang seperti menggigit kuku didefinisikan sebagai perilaku berulang terhadap bagian tubuh.
Ini dapat mencakup kebiasaan serupa lainnya seperti menggaruk kulit dan menarik rambut.
Untuk mengetahui apa yang memicu perilaku tersebut, para peneliti menemukan dua model yaitu peran emosi dan frustasi.
Peran emosi menyebabkan frustasi bereaksi yang menunjukkan bahwa kecemasan, kekecewaan dan frustasi adalah faktor yang bertanggung jawab untuk perilaku berulang tersebut.
Baca: Cemas Hingga Takut, ini Tips Untuk Pengantin Baru Jalani Malam Pertama Bagi yang Belum Pernah Intim
Studi ini menunjukkan bahwa orang yang melakukan perilaku berulang secara teratur lebih mungkin mengalami tindakan frustasi.
Dr. Kieron O'Connor menjelaskan bahwa dari penelitian ini, mereka percaya bahwa orang dengan kecenderungan berulang ini bisa menjadi perfeksionis.
Ini berarti mereka tidak dapat bersantai atau melakukan tugas dengan kecepatan rata-rata.
Mereka menjadi orang yang tidak sabaraan dan cenderung frustasi ketika tidak dapat mencapai tujuan mereka, yang menyebabkan kebiasaan buruk ini.