Ini Harapan Roida di Hari Buruh, Masih Ada Ganjalan di Pengupahan
Ada dua jenis kegiatan, indoor dan outdoor. Kegiatan indoor, berupa diskusi publik bertema Upah Layak di Provinsi Jambi...
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Serikat buruh bersama pemerintah dan stakeholder menggelar kegiatan untuk memperingati Hari Buruh Internasional. Ada dua jenis kegiatan, indoor dan outdoor.
Kegiatan indoor, berupa diskusi publik bertema Upah Layak di Provinsi Jambi, Antara Harapan dan Kenyataan.
Diskusi dengan panelis pemerintah, serikat buruh, stakeholder dan asosiasi perusahaan.
Kegiatan outdoor, berupa bakti sosial. Di antaranya sunatan massal, donor darah, cek kesehatan gratis dan lomba mewarnai untuk anak-anak.
Dari kegiatan itu, Roida berharap dalam merayakan hari buruh, buruh dapat bergembira. Meskipun belum dikatakan sejahtera, paling tidak bisa bersama-sama dan tidak harus turun ke jalan.
Baca: VIDEO: Lihat Detik-detik Mobil Keluar Jalur Lalu Tabrak Mobil Lain Hingga Terguling
Baca: Jokowi: Racun Kalajengking Lebih Mahal Dibanding Emas, Rp 145 Miliar per Liter, Ini Faktanya
Baca: May Day dan Mayday Berbeda, Ini Sejarah Asal Usul Kata Itu
Panitia kegiatan itu berasal dari pemerintah, Apindo dan serikat buruh.
Dengan diskusi diharapkan para buruh dapat menyampaikan segar langsung kondisi masing-masing. Dengan begitu dapat dijadikan bahan untuk formula upah yang layak.
Saat ini, menurut Roida, kondisi pengupahan di Jambi belum layak. Setelah terbitnya PP Nomor 17/2005, ada yang melemahkan serikat buruh.
Peraturan itu tidak memperhatikan komponen hidup layak seperti sebelumnya.
Roida menerima peraturan tersebut karena ada juga peraturan tentang struktur skala upah.
"Kita berharap struktur skala upah dapat berjalan di Provinsi Jambi. Dan upah minimum sektoral dapat berlaku," katanya.
Mereka yang tergabung dalam kegiatan, yaitu KSBSI Provinsi Jambi, KSPSI Jambi, Disnaker Provinsi, BPJS Ketenagakerjaan dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).