Lebih Baik Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum atau Sesudah Menstruasi? Ini Kata Dokter

Kelembapan area kewanitaan perlu dijaga agar pH-nya tak terganggu dan pada akhirnya bisa

Editor: rida
net
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM- Kelembapan area kewanitaan perlu dijaga agar pH-nya tak terganggu dan pada akhirnya bisa memicu terjadinya infeksi.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah mencukur rambut kemaluan.

Namun, perkara boleh atau tidaknya rambut pubis dihilangkan kerap menjadi perdebatan.

Bagaimana jawaban sebenarnya?

Dr. Mery Sulastri, Educator & Trainer Mundipharma Indonesia mengatakan hal itu direkomendasikan.

Apalagi jika seseorang memiliki rambut pubis yang sangat lebat dan bisa meningkatkan risiko infeksi di area kewanitaan.

"Prinsip dasarnya jangan menambah kelembapan area kewanitaan. Dengan menambah kelembapan, otomatis suasana (pH)nya akan berubah," kata dr. Mery seusai peluncuran Betadine Feminine Wash & Wipes di Ritz Carlton Pacific Place, Selasa (24/4/2018).

Baca: (VIDEO) Tepis Pernyataan Amien Rais, Buya Syafii: Agama Bukan Kendaraan Politik

Baca: Indra Sjafri Kembali Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas U-19 Indonesia

Baca: Sstt Diam-diam Jokowi Gelar Pertemuan dengan PKS, Aher: Kan Pak Jokowi Presiden Semua Partai Politik

Mencabut habis rambut pubis atau yang lebih dikenal dengan waxing juga banyak dilakukan para wanita.

Dr. Mery mengatakan, tak ada hal khusus yang membuat waxing maupun cukur sebagian menjadi lebih baik.

Hanya saja, setelah melakukan waxing biasanya akan ada luka di kulit.

Kondisi luka meningkatkan risiko infeksi area kewanitaan.

Sehingga, hal itu lah yang harus diperhatikan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved