Kurs Rupiah Terlemah Dalam 2,5 Tahun Terakhir, Ini Penjelasan Menko Darmin
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) makin mendekati level psikologis Rp 14.000 per dollar AS. Di perdagangan
TRIBUNJAMBI.COM- Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) makin mendekati level psikologis Rp 14.000 per dollar AS.
Di perdagangan antarbank yang dicatat Bank Indonesia (BI) Senin tadi atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah melemah ke posisi Rp 13.894.
Di pasar spot, pelemahan rupiah lebih dalam. Perdagangan hari ini diakhiri di posisi USD/IDR 13.975.
Ini merupakan kurs rupiah terlemah hampir dalam 2,5 tahun terakhir.
Baca: VIDEO: Tidak Pernah Diperkenalkan, Ternyata Seperti ini Sosok Istri Mbah Mijan, Penasaran?
Baca: Kena Macet di Tanah Abang, Sandiaga Uno Bilang Begini
Baca: Tak Terima Amien Rais Dikatakan Goblok, Pria Ini Buat Laporan ke Polisi
Menteri Koordinator bidang Ekonomi Darmin Nasution mengakui ada pelemahan mata uang Garuda tapi dia tak mengkhawatirkannya.
“Pada akhirnya, saya cenderung mengatakan, memang ada perkembangan seperti itu, tapi tidak usah terlalu khawatir,” ujarnya saat di temui di gedung Kemenko, Senin (23/4/2018).
Baca: Tiga Kapolres di Jambi Diganti, Ini Nama-nama Pejabat Baru
Baca: Perawat Cantik Curhat di Media Sosial Hina-hina Pasien, Warganet Geram Abis Baca Statusnya
Baca: Demi Pasangkan Menteri Susi dengan Jokowi Pada Pilpres 2019, Relawan Bakal Tempuh Jalur Konstitusi
Menurutnya, perkembangan rupiah terus menerus berlangsung dan selalu ada hal positif dan negatifnya, bahkan sudah diduga oleh pasar.
Darmin menjelaskan, penyebab awal rupiah melemah adalah tren penguatan dollar AS.
Keperkasaan dollar AS ini tak hanya di hadapan rupiah tapi mata uang dunia.