15 Pewarta Dinyatakan Berkompeten, AJI Kota Jambi Gelar UKJ 2018
Ada 15 peserta yang mengikuti UKJ mandiri ini, 13 orang dari AJI Jambi dan 2 orang dari AJI Palembang.
TRIBUNJAMBI.COM - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi menggelar Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) 2018. Ada 15 anggota mengikuti acara digelar di Kampus Universitas Jambi, Telanaipura Kota Jambi, 21-22 April 2018.
Ketua AJI Kota Jambi, M Ramond EPU, mengatakan UKJ digelar karena keinginan jurnalis yang tergabung dalam AJI.
"Ini permintaan rekan-rekan AJI Jambi, maka kita ajukan UKJ mandiri ke AJI Indonesia," kata Ramond, dalam rilis yang diterima tribunjambi.com.
Keinginan kuat Anggota AJI Jambi itu mendapat respon pengurus AJI Indonesia.
"Rekan-rekan AJI Jambi merasa memiliki tanggung jawab meningkatkan kapasitas mereka sebagai jurnalis, agar lebih profesional dalam menjalankan prosfesinya," katanya.
Ada 15 peserta yang mengikuti UKJ mandiri ini, 13 orang dari AJI Jambi dan 2 orang dari AJI Palembang. Itu dengan rincian 5 orang mengambil jenjang Muda, 4 orang jenjang Madya, 6 orang jenjang Utama.
Penguji, yakni Jajang Jamaluddin (Badan Penguji AJI/Redaktur Pelaksana Tempo), Syofriadi Bachyul (Ketua Majelis Etik AJI/The Jakarta Post) dan M Ramond (Ketua AJI Jambi).
Selama dua hari mengikuti UKJ, 15 peserta digali pemahamannya tentang Kode Etik Jurnalistik, Profesionalisme dan Hukum Pers. Penguji juga melakukan umpan balik ke peserta.
Peserta diminta memperdalam teknik wawancara, mulai dari jumpa pers, doors stop, hingga wawancara khusus kepada narasumber yang dihadirkan panitia UKJ.
Simulasi penyusunan struktur redaksi hingga rapat redaksi juga menjadi materi yang diuji.
"Total ada 20 materi yang harus dilalui dan dikuasai perserta," kata Ramond.
Selama dua hari berproses, akhirnya tim penguji menyatakan 15 peserta UKJ AJI Kota Jambi berkompeten.
Peserta terbaik untuk masing-masing jenjang, yaitu Gresi Plasmanto (LKBN Antara), di jenjang Muda, Bima Pratama (Net TV) di jenjang Madya, Herri Novealdi (Metrojambi.com) di jenjang Utama.
Badan Penguji AJI Indonesia, Jajang Jamaluddin, mengatakan di setiap pelaksanaan UKJ, AJI tak menjamin semua peserta dinyatakan berkompeten.
"Tapi kami lihat selama dua hari, 15 peserta bisa memahami semua materi yang diuji," katanya.