Mengejutkan! Ini yang Diperoleh Peneliti Usai Tanamkan Otak Manusia Pada Tikus
Para ilmuwan di Salk Institute menanamkan organ otak manusia seukuran lentil (sejenis kacang) ke dalam kepala tikus
TRIBUNJAMBI.COM - Para ilmuwan di Salk Institute menanamkan organ otak manusia seukuran lentil (sejenis kacang) ke dalam kepala tikus, lalu menutupnya dengan jendela transparan.
Tikus-tikus itu tampak berperilaku seperti tikus biasa pada tahap lanjut, sambil menyuplai darah dan nutrisi untuk menjaga otak manusia berkembang selama berbulan-bulan.
Para peneliti menciptakan organ otak manusia untuk mempelajari skizofrenia, tetapi teknik ini dapat digunakan untuk lebih banyak manfaat di masa depan.
Penelitian ini juga diharapkan bisa mempelajari cara menangani cedera otak atau masalah perkembangan otak.
Para ilmuwan menciptakan organ otak manusia pertama dari sel induk pada tahun 2013.
Sejak itu, para ilmuwan telah membuat otak manusia seperti yang ada di otak janin, untuk menghasilkan lusinan berbagai jenis sel otak.
Baca: Janggut Nabi Muhammad Merupakan 1 dari 8 Peninggalan Sejarah Agama Paling Populer di Dunia
"Penelitian itu untuk mengembangkan kelainan seperti yang menyebabkan penyakit neurologis," jelas Stat News.
Para peneliti berharap penelitian akan membantu menunjukkan bagaimana otak manusia berkembang secara normal dan dapat mengobatinya ketika ada masalah muncul.
Sebelumnya, organoids manusia tidak bertahan lebih dari lima minggu, ketika nutrisi dan oksigen tidak lagi mencapai sel-sel terdalam mereka.
Baca: VIDEO: Penampilan Teater Payung Hitam dari Bandung Meriahkan Pagelaran Palamjambe
Para ilmuwan menanam organoids otak di piring laboratorium hingga 50 hari, kemudian mengambil sedikit jaringan dari otak tikus untuk memberi ruang bagi implan baru.
Para ilmuwan menutupi transplantasi dengan jendela transparan, dan mengambil implan sekitar 80 persen.
Dalam waktu dua hingga 12 minggu, organ-organ tersebut menerima nutrisi dan oksigen dari jaringan pembuluh darah, dan menumbuhkan neuron baru (termasuk beberapa yang ditemukan di daerah yang sangat spesifik dari korteks manusia).
Ditanamkan pada tikus, organ-organ tersebut bertahan hingga 233 hari, dengan struktur dan pematangan sel yang sama pada bayi yang baru lahir.