GALERI FOTO
ASTAGHFIRULLAH - Protes pada Penguasa, Pria Ini Tega Lempar Bayinya Usia 6 Bulan dari Atas Atap
Seorang lelaki di Afrika Selatan ditahan dan didakwa dengan kesalahan percobaa pembunuhan setelah melempar anak perempuannya
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang lelaki di Afrika Selatan ditahan dan didakwa dengan kesalahan percobaa pembunuhan setelah melempar anak perempuannya yang berusia 6 bulan dari atap rumahnya untuk menghalangi petugas yang akan merobohkan rumah yang ditinggalinya secara ilegal.
Lelaki berusia 38 tahun itu mengambil anaknya sebelum memanjat ke atap rumah sebagai protes terhadap pihak berkuasa yang menjalankan program merobohkan kawasan yang ditempati secara ilegal di Kwadwesi, di Port Elizabeth.

Baca: Bertemu Suami Sebulan Sekali, Berhubungan Lebih dari 10 Kali Sehari. Adakah Efek Sampingnya?
Satu pasukan anggota kepolisian yang datang ke lokasi kejadian mencoba membujuknya untuk tidak meneruskan niatnya ketika pelaku terlihat mengayun bayi malang tersebut sebelum melemparkannya.
Mirisnya lagi, tindakan lelaki tersebut malah didukung oleh massa yang ikut memprotes perobohan itu, dengan menerikkan kata-kata ''Lempar! Lempar! Lempar!.
Syukurlah, bayi yang dilempar tersebut berhasil disambut oleh anggota polisi yang sudah menanti di bawah untuk menjaga segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Bayi tersebut dinyatakan tidak mengalamai cedera berarti, setelah pelaku berhasil ditahan.
Anggota kepolisian Afrika Selatan mendatangi lokasi ketika ketegangan yang dicetuskan 150 warga yang memprotes dengan melemparkan batu-batu dan menyekat jalan dengan membakar ban hingga memanas, bagi menjamin keselamatan pekerja-pekerja yang menjalankan aktivitas pengerobohan.

Baca: Lelang Kendaraan Dinas di Bungo, Ditawarkan Rp1 Juta Terjual Rp 17 Juta. Ternyata Pembelinya. . .
Baca: Siram Anak dengan Cuka Getah, Safrizal Sebut Marah Anak Tiri Kerap Teleponan Malam Hari
Ketika keadaan cukup terkuasai, tiba-tiba pelaku memanjat atap rumahnya sambil mengancam akan melempar anaknya jika pekerjaan merobohkan tidak dihentikan.
Pihak polisi kemudian menjalankan operasi menyelamatkan bayi malang tersebut setelah upaya berunding menemui jalan buntu.
Juru bicara kepolisian, Kapten Andre Beetge memberitahu media setempat bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.40 pagi.
''Tindakan tersebut guna menghalangi rumahnya daripada upaya perobohan.
''Karena bahaya ancaman terhadap keselamatan bayi tersebut, polisi kemudian naik secara diam-diam untuk menyelamatkan mangsa.
''Ayah bayi tersebut didakwa dengan kesalahan pecobaan pembunuhan dan kasus akan dikendalikan oleh Unit serangan seksual, keganasan keluarga dan Perlindungan aanak-anak,'' katanya.
